Camat Banyuasin III Libatkan Banyak Pihak Untuk Monev Pelaksanaan Pembangunan di Kelurahan
BANYUASIN, Sriwijayaterkini.co.id – Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang dilakukan di lima Kelurahan dalam Kecamatan Banyuasin III, oleh dua instansi pemerintah diantaranya, Inspektorat Daerah Kabupaten Banyuasin dan Pemerintahan Umum Kabupaten Banyuasin, kegiatan ini terlaksana atas dasar permintaan dari pihak Kecamatan Banyuasin III yang meminta untuk memonitor dan evaluasi pembangunan yang dilaksanakan oleh Kelurahan, Di kecamatan Banyuasin III.
Camat Banyuasin III Dra. Yuni Khairani. M. Si. Menyampaikan terima kasih sekali atas semangat dari Inspektorat dan Pemerintahan Umum dalam melaksanakan Monev diwilayah kerjanya sehingga muncul masukan dan kritik membangun untuk Kelurahan yang ada di Kecamatan Banyuasin III, selain itu. Kecamatan Banyuasin III juga mengajak pihak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) JPKP Pembangunan dan LP-KPK untuk memonev hasil pembangunan di lima Kelurahan tersebut.
Tujuannya melibatkan semua pihak dalam memonitoring dan evaluasi pembangunan infrastruktur di Kecamatannya untuk mewujudkan Banyuasin terbuka dan ingin bekerja lebih baik lagi dengan kritik serta masukan dari berbagai pihak secara langsung.
“Monev ini baru 95% belum final, kami berterima kasih sekali atas keterlibatan PUM dan Inspektorat sebagai pembina kami, kami ingin dengan keterlibatan semua pihak seperti Pihak Pemerintahan, Lembaga dan Pers untuk memberikan masukan baik positif maupun negatif yang sifatnya konstruktif sehingga bisa kami perbaiki, “Ucapnya.
Pihaknya tidak anti kritik, tambah Yuni Khairani, baik dari semua elemen masyarakat sehingga kinerjanya yang diamanahkan oleh Pemerintah baik Pusat hingga Kabupaten bisa berjalan lebih baik.
“Bila ada kritik dan saran silahkan, agar bisa menjadi bahan evaluasi kami untuk bekerja lebih baik, saya selalu menyampaikan kepada Lurah-lurah kegiatan yang dikerjakan oleh mereka merupakan amanah dari Pemerintah untuk masyarakat, jadi dana DAU merupakan trasnfer APBN, masuke ke Kas Daerah dan kemudian masuk ke Kas Kecamatan, mereka Lurahlah yang mengerjakan amanah ini, namun dilapangan apa yang saya khawatirkan ada yang terbukti yang masih ada sedikit kesalahan dalam pengerjaanya karena diduga mereka salah dalam menerjemahkan RABnya, ada 3 Kelurahan yang kami nilai masih harus meningkatkan kinerjanya, seperti Mulia agung, Seterio dan Kedondong raye, Seterio kita sarankan untuk mengerjakan dari awal, namun mereka mengerjakan dari dalam, alhasil setelah mereka mngerjakan di bagian depan tidak bisa dikerjakan lagi sebab kondisi jalan sudah becek, saya minta di masa perawatan sampai bulan 12 nanti untuk diperbaiki lagi yang belum maksimal,” imbuhnya.
Sementara, Sigit Yhogatama Kepala bidang Adpum Kabupaten Banyuasin mengatakan Secara visual dan fisik pembangunan di lima Kelurahan sudah sesuai standar,
“Kami juga dari Pemerintahan Umum menyempurnakan terkait laporan dana Kelurahan ke Bupati dan Gubernur, jadi kita menyempurnakan laporan berbasis bio parsial, dari laporan itu akan muncul peta administrasi dari Kelurahan, untuk meminimalisir tumpang tindih pembangunan dalam artian pembangunan jalan yang keluar dari administrasi Kelurahan dan aset dana Kelurahan dalam suatu peta,” Ucapnya.
Dari yang kita tinjau sesuai dengan RAB, namun, Lanjutnya, untuk hal tersebut ada di Inspektorat kewenangannya, tim auditnya kami hanya memonev dari PUM dari hasil dana Kelurahan 17 Kelurahan dalam Kabupaten Banyuasin.
“Kami dari Pemerintahan Umum Kabupaten Banyuasin, ingin menjadi tolak ukur untuk Kecamatan Banyuasin III, sebagai contoh pelaporan dana Kelurahan yang kami anggap baik, untuk sharing terkait dana Kelurahan,” tukasnya.
Terpisah, Ari Anggara Anggota LSM LP KPK RI, mengatakan dari hasil pantauannya terkait hasil pembangunan yang dilakukan oleh Lima Kelurahan masih ada yang harus diperbaiki kualitasnya.
“Secara angka dari kacamata saya hasil pembangunan yang dilaksanakan oleh Lima Kelurahan baru mencapai angka 8, ada dua Kelurahan yang saya nilai baik hasil pembangunannya, namun ada tiga Kelurahan yang harus ditingkatkan lagi kualitas pengerjaan pembangunannya, seperti Kelurahan Kedondong raye membangun box culvert di bagian lantainya harus dirapikan lagi untuk di aci, sehingga terlihat lebih rapi, Kelurahan Seterio yang melakukan scraft jalan terlihat tidak begitu dalam dikhawatirkan bila akan turun hujan, scraft siring mereka akan cepat dangkal, serta kita melihat batu pengerasan jalannya batu split, bukan batu 3,5 inci, dengan pantauan kami ini agar kiranya bisa menjadi bahan evaluasi bagi Kelurahan sehingga kedepan bisa lebih baik lagi kualitas pembangunannya sehingga masyarakat bisa puas dalam menikmati bangunan tersebut,” pungkasnya. (Denny)