Tindakan Separatisme yang Dilakukan Papua Sangat Merugikan, Berbagai Upaya Harus Dilakukan
Papua | Sriwijayaterkini.co.id – Tindakan separatisme oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua terus berlanjut. Terbaru Kelompok kriminal bersenjata (KKB) membakar rumah di samping Tower Telkom Kampung Kago, Papua Sabtu (18/2).
Selain itu kelompok tersebut juga melakukan penyerangan kepada aparat Tentara Nasional Indonesia (TNI), Polisi Republik Indonesia (Polri) di kampung Nipuralome Distrik Ilaga Kabupaten Puncak, demikian diutarakan Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) dari Partai Golongan Karya (Golkar) H Bobby Adhityo Rizaldi.
Dikatakan H Bobby, dengan menyikapi peristiwa tersebut, saya meminta pemerintah untuk menindak tegas semua pihak yang melakukan aksi rasialisme dan separatis di Papua. Menurut saya, selain tindakan tegas, dialog yang setara dan partisipatif antara pusat dan daerah harus terus dilakukan secara intensif.
“Selain itu, saya juga meminta pemerintah mengintensifkan dialog yang setara dan partisipatif antara pusat dengan daerah,” ujarnya.
Kemudian, terkhusus dengan para pemangku kepentingan atau kebijakan yang berada di wilayah Papua. Dimana saya yang juga sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Sumatera Selatan (Sumsel) ini meyakini, dengan dialog akan ditemukan persoalan – persoalan mendasar yang dituntut oleh sebagian masyarakat Papua terkhusus mereka yang masih bergabung dalam KKB.
“Siapa tau dengan dialog masyarakat adat Papua memiliki usulan terkait pembangunan. Sehingga, pembangunan yang diupayakan pemerintah bersifat bottom-up,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, karena mungkin mereka di sana ada beberapa unsur-unsur usulan pembangunan yang sifatnya bottom-up. Selama ini karena memang ada kesulitan untuk bersinergi dalam kesetaraan, itu semua program pembangunan itu adalah top-down.
“Saya mengakui bahwa secara keseluruhan dalam pemerintahan Presiden RI Ir H Joko Widodo Papua semakin maju melalui berbagai program yang dicanangkannya,” katanya.
Masih dilanjutkannya, namun demikian pintu dialog diharapkan dapat mencari jalan keluar terhadap persoalan – persoalan yang selama ini belum tersentuh. Tindakan separatisme oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua itu sangat merugikan serta meresahkan bagi masyarakat atau warga yang berada di wilayah Papua tersebut.
“Keberadaan KKB Papua sudah menjadi kelompok separatis yang mengancam keutuhan negara. Bahkan merunut sejarahnya, gerakan separatis ini sudah ada sejak tahun 1963,” imbuhnya.
Ditambahkannya, dimana untuk selalu membuat kekacauan di Provinsi Papua dan Papua Barat yang sebelumnya dikenal sebagai Irian Jaya. Gerakan KKB biasa disebut juga KKSB dan KSTP (singkatan dari Kelompok Kriminal Bersenjata, Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata, dan Kelompok Separatis Teroris Papua).
“KKB atau dahulu dikenal dengan Organisasi Papua Merdeka (OPM) merupakan kelompok yang ingin Papua melepaskan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). KKB Papua sudah ditetapkan sebagai kelompok teroris sejak tahun 2021,” bebernya.(DNL)