Sepanjang Ramadhan hinggah Idul Fitri, 60 Ekor Sapi Warga Lahat Mati Mendadak
Lahat | Sriwijayaterkini.co.id – Puluhan sapi milik warga desa Purnama Sari Kecamatan Kikim Barat Kabupaten Lahat Mati serentak .
Adanya kejadian yang merugikan warga ini diketahui sejak awal bulan Ramadan hingga sebelum hari raya Idul Fitri 1442 H yang lalu.
Menurut salah satu warga Desa Purnamasari Rohim yang merupakan tokoh nmasyarakat setempat mengatakan bahwa sapi-sapi yang mati mendadak ini terjadi sejak masuknya sapi dari luar Kabupaten Lahat yang dijual kepada masyarakat desa ini.
“Sapi-sapi didesa ini selama bulan puasa hingga lebaran tahun ini sekitar 60 Ekor sudah yang mati, terutama sapi-sapi milik warga di Blok Semarang dan Blok DKI Desa Purnamasari ini,” ujarnya saat dibincangi awak media, Senin (17/05/21).
Rohim mencereitrakan awalnya sapi ini sulit untuk makan, gemetar, geleng-geleng kepala lalu keluar darah beku dari lubang hidung, mata dan mulut lalu roboh dan mati.
Berkaitan dengan kejadian yang merugikan warga ini Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lahat melalui Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan drh.Astin Putra saat dihubungi melalui saluran Selulernya membenarkan adanya kejadian ini, bahkan Tin Kesehatan Hewan dari Dinas Pertanian sudah turun langsung untuk menanganinya.
“Benar kejadian banyaknya sapi yang mati di Dwsa Purnamasari ini dan kami dari Dinas Pertanian Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan sudah turun langsung untuk berusaha menanganinya, hanya saja waktu yang bersamaan dengan bulan Puasa waktu itu belum semua tertangani,” ujarnya.
Astin menambahkan bahwa jenis Penyakit hewan yang saat ini tengah mewabah ini dipastikan jenis penyakit Jembrana, dan dalam waktu dekat akan melanjutkan penanganan kasus bantaknya sapi ini.
“Kami rencanakan hari Senin (hari ini.red) atau selasa besok akan mendatangi lagi ketempat-tempat dimana banyaknya sapi yang mati mendadak, sekaligus memastikan jenis penyakit sapi yang menyerang harta penduduk ini, semoga bukan penyakit Anstrax sebab kalau jenis penyakit ini menular pada manusia tetapi diduga penyakit hewan yang dinamakan Jembrana,” pungkasnya.
Laporan : SMSI Lahat