Pengda Hapkido Sumsel Masa Bakti 2018-2022 Dilantik
PALEMBANG|SriwijayaTerkini.Co.Id-Ketua Hapkido Sumsel, Marlina Shiosima MSc SPA dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada semua Pengurus Daerah Hapkido Sumsel.
“Terima kasih kepada semua pengurus Hapkido Sumsel yang telah berpartisipasi sehingga Pengda Hapkido Sumsel ini bisa kembali berjalan dan semoga organisasi ini bisa menjadi wadah untuk kita dalam mengembangkan Hapkido terutama di Sumsel. Terima kasih sudah memberikan kepercayaan ini kepada kami, semoga bisa melaksanakannya dengan segenap kemampuan kami dan membuat Hapkido semakin berkembang di Sumsel serta memberikan atlet yang berprestasi di tingkat Daerah, Nasional maupun Internasional,” ucapnya. Kamis.(4/11/2021)
Sementara itu, Sekretaris Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel Ir Suparman Roman sangat menyambut baik Hapkido Sumsel.
“Ini menandakan bahwa tumbuhnya cabang- cabang olahraga berprestasi di Sumsel tentu berdampak positif terhadap program pembinaan KONI. Semakin banyak cabor maka semakin banyak juga peluang kita merekrut potensi SDM para atlet, wasit, pelatih yang tentu arahnya mereka akan mendapatkan kualifikasi yang baik,” ujar Bang Parman sapaan akrabnya.
Bang Parman berharap, KONI melalui Hapkido akan seleksi dan bina para atlet- atlet Hapkido ini untuk proyeksi ke Pekan Olahraga Nasional (PON) di Sumut dan Aceh.
“Sumsel punya potensi, 2 atlet kita mempunyai prospek bagus dan sudah dipantau untuk bisa diturunkan di PON ke-24. Pada PON ke-20, Hapkido baru masuk ke fase eksebisi dan ini merupakan langkah awal. Artinya penilaian dari KONI Pusat bahwa Hapkido sudah layak dan pantas untuk dipertandingkan di PON ke-21. Fase tersebut sudah dilalui Hapkido dan beberapa cabang olahraga lain yang relatif baru menjadi anggota KONI dan baru pertama kali ikut serta dalam ajang PON,” ungkap Bang Parman.
Founder Hapkido Indonesia, Vincentius Yoyok Suryadi menyampaikan, dirinya membawa Hapkido pada tahun 2013 dari Korea untuk dikembangkan di Indonesia.
“Hapkido merupakan olahraga yang berkembang pesat dan dalam beberapa tahun sudah menjadi anggota KONI dan kita sudah tanding di PON, tampaknya tren dari beladiri ini sangat diminati. Tidak monoton yang hanya menampilkan tendangan atau pukulan saja melainkan kuncian dan bantingan juga. Dimana beladiri ini mengutamakan teknik lunak daripada teknik keras sebenarnya, jadi teknik- teknik yang dipakai adalah perpaduan dari teknik lunak dan keras tetapi lebih mengutamakan teknik lunak. Hapkido berasal dari Korea dimana sudah cukup lama, hanya dulu tidak ada kultur untuk dipertandingkan dan baru 20 tahun belakang mulai dipertandingkan bahkan seluruh dunia pun mulai berminat tek terkecuali Indonesia,” ungkapnya. (Deva)