Pembangunan Jembatan Beracung Yang Menelan Angka Milyaran Rupiah, Merusak Jalur PDAM PALI
PALI I SriwijayaTerkini.Co.Id.Sebuah Proyek Besar yang menelan angka Milyaran Rupiah, harusnya memiliki cara yang kreatif dalam mengerjakan sebuah Mega proyek tapi apa jadinya jika pengerjaan tersebut kurang nya pengawasan.
Seperti baru-baru ini Proyek Jembatan Beracung, Dijalan Protokol Golf Permai, Kecamatan Talang Ubi,Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir(PALI) Provinsi Sumatera Selatan menuai banyak masalah, Mulai dari kemacetan akibat kurangnya pengaturan lalu lintas dan rusak jalur pipa Induk PDAM akibat ketidak hati hatian dalam bekerja, serta mengakibatkan penggeseran tiang listrik yang terancam roboh kalau tidak di pindahkan, Sabtu (2/1/2021)
Proyek pembangunan jembatan tersebut di kerjakan oleh : PT RATRI SEMPANA dengan nilai kontrak : Rp.5.563.540.260.18,- Nama Paket : Penggantian Jembatan Golof Kabupaten PALI. Sumber Dana : APBD provinsi Sumatera Selatan TA 2021. No Kontrak : 632/0333/76/DIS.PUBMTR/Kontrak -JBT/2021. Kegiatan : Penyelenggaraan Jalan Provinsi Jangka waktu pelaksanaan : 180 hari Tanggal kontrak : 15 Juni 2021
Di dalam suatu pengerjaan proyek besar pasti punya standar operasional prosedur (SOP) yang bertujuan untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja, kerusakan lingkungan, kerusakan alat alat untuk pelayanan publik dan lainnya.
Perihal itu bukan yang pertama kalinya, di awal pengerjaan sempat bermasalah dengan jalur Telkom dan kini jalur pipa PDAM juga ikut pecah akibat kurangnya pengawasan dan ketidak hati hatian di dalam bekerja, perihal ini di benarkan beberapa warga sekitar S.A.
“Harusnya dalam suatu proyek besar seperti ini haruslah super ketat di dalam pengawasan, apalagi ini pembangunan jembatan di jalur jalan provinsi, kami selaku masyarakat awam yang kurang pengetahuan tetang bangunan tetapi kami bisa melihat dan menilai bahwah proyek tersebut seperti di kerjakan semaunya,” ungkapnya.
S.A juga menambahkan jika pekerjaan proyek di kerjakan semauanya hasil nya juga pasti tidak akan sesuai seperti yang di harapkan.
“Setelah saya lihat pekerjaan ini amburadul dan agak sembrono. Bisa kita lihat juga ada pekerja yang sering tidak menggunakan alat keselamatan kerja (K3),” tandasnya.
Dari pantauan tim media di lapangan ada tiang PLN terancam roboh akibat galian pembangunan tersebut, jika di terpa hujan kemungkinan bisa terjadinya tiang PLN itu roboh dan akan sangat bahaya untuk masyarakat sekitar.
Sebelum di bangun konsultan proyek biasanya suda melakukan perencanaan pembangunan yang matang sehingga tidak akan terjadinya hal-hal yang tidak di inginkan di lapangan.
Namun faktanya terlihat jelas di lapangan banyak terjadi permasalahan-permasalahan sehingga dapat menyebabkan pembangunan tersebut bisa terhambat.
Pihak PDAM Kasubag Pemeliharaan dan Perancanaan, Yulius membenarkan bahwa ada pipa PDAM yang pecah pada pembangunan jembatan Beracung.
“Mengenai kerusakan pipa PDAM yang berada di kegiatan pembangunan jembatan Beracung itu memang benar rusak, namun pihak kontraktor sudah ada itikad baik untuk bertanggung jawab,” jelasnya.
Lanjut Yulius, ada kerugian debit air yang di sebabkan oleh rusak nya Pipa PDAM ini.
“Kerugian debit air yang hilang belum kami hitung namun terjadi keterlambatan pengiriman air ke pelanggan,” ujarnya.
Di tambahkan Yulius, sebelumnya pihak yang yang mengerjakan proyek jembatan ini tidak ada koordinasi.
“Dari awal mulai nya proyek pihak kontraktor ataupun pihak PT. RATRI SEMPANA tidak ada koordinasi dengan kami, setelah terjadinya masalah ini pihak kontraktor baru koordinasi,” pungkasnya agak menyayangkan pihak kontraktor yang baru koordinasi pada saat ada masalah.
Laporan: Sendi