Lomba Mewarnai, “BUMI” dan Ardiansyah Ajak Anak Pahami Nilai Kesaktian Pancasila
Lomba mewarnai ini hanya salah satunya. Dan ke depan akan kita buat program lain yang tetap berbasis nasionalisme, sehingga akan melahirkan generasi bangsa yang kuat, serta bisa membangun martabat bangsa... (Ardiansyah, Enterpreuner & Advokat di Palembang)
PALEMBANG | SriwijayaTerkini.co.id – Memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Enterpreneur Palembang, Ardiansyah, S.H, bersama Barisan Utama Manusia Indonesia (BUMI) menggelar Lomba Mewarnai di Jalan Sakti Wiratama, Lorong Dana Bhakti Nomo 38 RT. 07 Rw. 02, Kelurahan Srimulya, Kecamatan Semarang Borang, Palembang, Minggu 1 Oktober 2023.
Pembina BUMI, Ardiansyah menyebutkan lomba mewarnai yang melibatkan 100 pelajar : PAUD dan TK 45 siswa/i
dan SD 55 siswa/i ini, bertujuan untuk mengingatkan kepada para pelajar tentang hari lahirnya Pancasila. Diharapkan, dengan lomba mewarnai ini, para pelajar akan mengetahui sejarah kelahiran Pancasila.
“Bagi kita, terutama generasi penerus, mengetahui sejarah itu penting, karena dengan sejarah akan dapat menjadi pijakan dan pelajaran bagi generasi mendatang dalam menentukan kebijakan, sekaligus menjadi cermin bagi para generasi bangsa,” ujar Ardiansyah, yang juga salah satu pemerhati seni di Palembang.
Lebih lanjut, menurut pria kelahiran 11 Februari 1984 ini, melalui organisasi BUMI, Ardiansyah bersama timnya akan terus melakukan penguatan kesadaran nasionalisme dengan berbagai program. Satu diantaranya melalui lomba mewarnai yang bertema tentang Kesaktian Pancasila. Diharapkan, melalui kegiatan yang bertema nasionalisme ini, bisa memberi pelajaran penting bagi generasi bangsa ke depan.
“Pancasila di sekolah memang sudah dihafal, tetapi nilai-nilai Pancasila perlu dikuatkan kembali dalam keseharian, sehingga nantinya akan terwujud dalam perilaku generasi bangsa yang nasionalis sesuai dengan Pancasila,” ujar salah satu Advokat di Palembang ini.
Menurut Direktur National Land Company (NLC) ini, anak-anak merupakan basis penting yang sejak dini harus disadarkan tentang bagaimana memahami nasionalisme. Sejak dini, pengetahuan sejarah harus ditanamkan, sehingga ketika beranjak dewasa, anak-anak yang sudah terdidik bisa memahami arti dan memaknai sejarah bangsa ini.
“Lomba mewarnai ini hanya salah satunya. Dan ke depan akan kita buat program lain yang tetap berbasis nasionalisme, sehingga akan melahirkan generasi bangsa yang kuat, serta bisa membangun martabat bangsa,” ujar alumnus Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sumpah Pemuda (STIHPADA) Palembang.
Melihat kegiatan ini, Yosep Suterisno, SE, salah satu pegiat seni di Palembang menilai, lomba mewarnai bagi anak-anak tidak bisa dianggap sepele.
Selintas, lomba ini hanya mewarnai, tetapi pada dasarnya dengan pena warna yang digoreskan itu, secara tidak langsung anak-anak sedang menggoreskan ingatan tentang apa yang sedang dilukiskan dan bambar yang sedang diwarnai. Semua titik, harus dan ruas ornamen yang diwarnai akan melekat dalam ingatan anak-anak, hingga anak-anak itu tumbuh menjadi manusia dewasa.
“Kan kita masih ingat, ketika dulu guru kita menyuruh kita untuk menggambar pemandangan. Selalu yang terpikir di otak kita waktu itu, pemandangan selalu ada gunung, ada sawah, ada sungai, ada jalan yang berkelok. Dan itu sampai sekarang masih melekat. Ini bukti bahwa mewarnai juga menggoreskan garis, titik dan ornamen dalam ingatan pada anak-anak kita. Pak Ardi, dengan lomba mewarnai ini sejatinya sedang menggoreskan ingatan tentang sejarah Pancasila bagi anak-anak, dan saya sangat apresiatif,” ujar Yosep yang juga Ketua Forum Teater Sekolah Sumsel (Fortass).**
TEKS : IMRON SUPRIYADI | FOTO : Dok.KS/Uci