Ketua IWO Sumsel Efran “Cito-Cito Wong Daerah Nak ke Kota” Jadi Kenyataan

Cerita panjang perjuangan Ketua IWO Sumsel 2022-2027

0 32

Palembang | Sriwijayaterkini.co.id – Setelah unggul 9 suara dari rivalnya di pemilihan Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Sumsel pada Mubeswil 1 IWO Sumsel di Hotel Luminor Palembang, Minggu (28/05/23) mantan Ketua IWO PALI, Efran secara sah didapuk sebagai pemegang tongkat komando IWO Sumsel periode 2022-2027.

Pria kelahiran PALI ini memiliki cerita panjang dalam perjalanannya sebelum dan selama menjadi jurnalis hingga hari ini berhasil terpilih menjadi Ketua IWO Sumsel sebagaimana diceritakannya kepada Sriwijayaterkini.co.id.

Dari Kuli Bangunan hingga Buruh

Menyelesaikan pendidikan SMA tahun 1997 di PALI, Efran tak pernah berpikir untuk menjadi wartawan. Ia justru bekerja sebagai kuli bangunan dan karyawan di salah satu kontraktor PT Medco E & P Indonesia di daerahnya, Kabupaten PALI, Sumatera Selatan.

Karir Efran sejak dari 1997 terus menanjak. Hingga di tahun berikutnya, putra pertama dari lima bersaudara ini, sampai juga di posisi supervisor di PT Karyatama Saviera, sebuah kontraktor PT Medco E & P Indonesia.

Usai di PT Medco E & P Indonesia, perjalanan Efran sebagai pekerja di perusahaan swasta terus berlanjut. Tahun 2008-2016, Efran lagi-lagi masuk dalam lingkaran buruh perusahaan. PT Pertamina Drilling Service Indonesia, menjadi pilihan Efran dalam meniti hidup selanjutnya.

Kali itu, Efran berposisi sebagai roustabout (seorang pekerja buruh manual), yang pekerjaan utamanya di bidang pengeboran minyak dan gas.

Namun hal yang manusiawi bila kemudian di perjalanan waktu, Efran harus keluar dari dunia karyawan perusahaan swasta itu. Bukan kelelahan berjuang, tetapi ingin menghirup udara segar di dunia berbeda.

Mencalonkan Diri Sebagai Kepala Desa

Terketuk hati karena kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, menyaksikan berbagai persoalan di masyarakat. Efran memutuskan untuk terjun mencalonkan diri menjadi Kades.

“Saya ini orangnya sering penasaran, kalau ada sesuatu persoalan di desa yang seharusnya selesai, tapi tidak selesai. Apa masalahnya? Bagaimana jalan keluarnya? Ini pasti ada masalah. Nah, di situ saya selalu timbul pertanyaan, dan saya harus ikut serta mencari jalan keluar, apalagi ada saja warga yang minta bantu cari solusi,” gesah Efran.

Bukan hanya pada persoalan sosial. Tetapi masalah agama (spiritual) sekalipun, bagi Efran juga hal penting dilakukan kajian. Sesekali ada kegelisahan dalam hal agama, Efran pun bertanya kepada orang yang dimata Efran layak dan pantas menjadi sandaran pengetahuan agama.

“Kalau masalah agama, saya cari orang yang tepat untuk bisa menjawab. Bisa kiai, ustadz, orang biasa, yang saya anggap bisa menjawab pertanyaan saya. Tapi kalau masih belum terjawab, saya akan mencari lagi jawabannya sampai ketemu,” ujarnya.

Sikap Efran yang banyak bertanya-tanya dalam hati tentang persoalan sosial di sekitarnya itu, mendorongnya untuk mencari cara untuk ikut serta agar dirinya bisa melakukan perubahan, walau sekecil apapun.

Kontestasi pemilihan kepala desa, dijadikan pintu masuk Efran untuk meniti karirnya di jajaran pemerintahan terendah di sebuah kabupaten : menjadi kepala desa.

Harapannya, dengan posisi kepala desa, Efran bisa banyak berbuat lebih untuk masyarakat, dari pada bekerja seperti sebelumnya : hanya menjalankan rutinitas.

Memberanikan diri ikut dalam kompetisi Pemilihan Kepala (Pilkades) Desa Suka Maju, Kecamatan Talang Ubi, Kabuaten PALI, tidak semua orang siap. Bukan karena tidak berminat, tetapi diperlukan mental, dana dan jaringan. Tapi berdasar keyakinan dan niat membantu masyarakat, Efran maju sebagai salah satu calon kades.

Kali itu, Efran benar-benar sedang ingin meninggalkan atau bahkan melupakan masa lalunya sebagai kuli bangunan dan karyawan pengeboran minyak di tahun 2017.

“Saya beranikan diri mencalonkan kades, supaya saya bisa masuk di pemerintahan desa dan harapannya bisa membuat perubahan di desa,” ujarnya.

Namun kenyataan berkata lain, Efran tidak terpilih dalam kontestasi tersebut.

Mengenal Dunia Radio

Setelah gagal mencalonkan diri sebagai kades, Efran membuka diri untuk belajar di dunia  Radio. Rupanya, inilah yang menjadi pintu awal Efran bersentuhan dengan dunia wartawan. Satu dunia yang benar-benar baru bagi Efran.

Di PALI Radio FM 93.8 MHz, setelah beberapa waktu berjalan, Efran kemudian dipercaya manajemen sebagai Direktur, yang bertanggungjawab penuh terhadap semua tata kelola PALI Radio.

Dalam dunia Radio, secara perlahan tapi pasti. Efran menikmati sebagai broadcaster. Atas pembelajaran di PALI Radio sejak tahun 2018-2021, Efran kemudian secara sadar, menemukan jati dirinya untuk masuk lebih dalam di dunia wartawan.

Keseriusan Efran di dunia wartawan dan tata kelola media ini, dibuktikan dengan berdirinya PT Cakrawala Dunia Media Perkasa di PALI, sebuah perusahaan yang kemudian menaungi Media Online TintaMerah.co.id hingga sekarang.

Menjadi Ketua IWO PALI

Posisi Efran yang sudah berada di lingkaran dunia wartawan, dikuatkan kembali pada tahun 2019, Efran mendapat mandat sebagai Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) PALI, hingga resmi dilantik menjadi Ketua IWO PALI, pada 2 April 2019 oleh Ketua IWO Sumsel, Sony Kushardian.

Kesempatan belajar lebih dalam tentang dunia wartawan seketika terbuka. Efran mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan jurnalistik di Palembang.

Acara itu digelar Majelis Wilayah (MW) Korps Alumnus Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Jumat-Ahad (13-15/12/2019) di Aula Sekretariat KAHMI Sumsel.

Efran dan beberapa calon wartawan dari PALI lainnya berangkat menuju Palembang, menggali ilmu kewartawanan dalam pelatihan itu. Selama tiga hari, Jumat-Ahad, 13-15 Desember 2019, Efran dan peserta lainnya dari berbagai daerah di Sumsel, mendapat pencerahan ilmu kewartawanan dari para narasumber yang menjadi pemateri saat itu.

Rambah Dunia Digital

Dengan segala keterbatasan ilmu yang dimiliki, Efran tak henti mengiringi perkembangan dunia wartawan dengan segala dinamika teknologi yang terus membombardir dunia maya.

Oleh sebab itu, ketika dunia digital terus bergerak maju, chanel TV, medsos, youtube kian berkembang, Efran tak ingin ketinggalan, apalagi tergilas teknologi. Efran kemudian mendirikan PT ERC Media Mandiri di PALI, yang kini menaungi Media Online SuperEjaTV.com.

Lahirnya SuperEjaTV, dibesut Efran sebagai penyeimbang dunia digital, yang kian menelusup setiap sudut kota dan desa di Indonesia, tak terkecuali di Sumsel. Di perusahaan ini, Efran duduk sebagai komisaris, sejak tahun 2022 hingga sekarang.

UKW Muda

Tahun 2021, Efran memantapkan diri untuk ikut Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang digelar Dewan Pers bekerjasama dengan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta.

Lulus sebagai wartawan yang bersertifikat kategori “Muda”, Efran kian meyakinkan dirinya, profesi wartawan sebagai pilihan akhir dalam hidupnya. Langkah Efran tak lagi mundur selangkah pun, untuk komitmen dan konsisten menjadi wartawan yang profesional.

Sampai-sampai, Efran harus datang ke kantor cacatan sipil, untuk mengubah status pekerjaannya di Kartu Penduduknya (KTP), dari wiraswasta menjadi wartawan.

“Status pekerjaan saya, sengaja saya ubah menjadi wartawan. Sebab, kalau suatu ketika ada kasus, kan sesuai dengan profesi kita. Selama ini kalau ada kasus yang menimpa wartawan dan diproses, ternyata identitas di KTP pekerjaannya bukan wartawan, kan tidak sesuai, sementara kita sedang menjalankan tugas jurnalistik,” ujarnya.

Ketua IWO Sumsel 2022-2027

Sebagai ketua baru di jajaran IWO Sumsel, Efran juga akan terus mengingat dan menjalankan amanah, dari Jodhi Yudono, Ketua Umum IWO, ketika di Palembang.

“Dengan bertambah umur, semoga IWO menjadi payung organisasi yang bermanfaat untuk semua. Saya merasakan kegairahan berteman dalam payung IWO Sumsel. Semoga IWO ke depan, dapat memberikan kebaikan dan keberkahan untuk kawan-kawan semua,” tutur Jodhi, di sela-sela HUT IWO ke-10 di Palembang bersama sejumlah wartawan di Palembang.

Kalimat “kebaikan dan keberkahan bagi semua” ini titik fokus pesan dari Ketua Umum IWO, agar lembaga ini benar-benar memberi manfaat bagi semua. Demikian halnya dengan cita-cita Efran yang sudah terlanjur mengusung semboyan “IWO Berakhlaq dan Beradap” sebagai visi dan misi dalam kepemimpinanya 2022-2027.

Leave A Reply

Your email address will not be published.