Sanggar Tinta Kalam Tanjung Enim, Apresiasi Dukungan Pemprov dalam Pengembangan Perfilman Daerah

Kebijakan Pemprov Sumsel ini dapat menjadi pemantik semangat bagi generasi muda untuk menulis

0 3

PALEMBANG | SriwijayaTerkini.co.idPimpinan Sanggar Seni Tinta Kalam Tanjung Enim, Kiai Abdul Madjid, turut menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang terus menunjukkan dukungannya terhadap pengembangan seni dan budaya, termasuk di bidang perfilman daerah.

Menurut Prakrtisi Seni Qasidah dan Kaligrafi ini mengatakan, perhatian Pemprov Sumsel yang menempatkan film sebagai bagian penting dari gerakan kebudayaan daerah, menjadi starting point yang baik.

Menurutnya, langkah pemerintah ini menjadi harapan baru bagi komunitas film independen dan sanggar-sanggar kreatif yang selama ini berjuang dengan sumber daya terbatas.

Kiai Abdul Madjid, Pimpinan Sanggar Seni Tinta Kalam

“Sebagai bagian seniman, kami merasa diperhatikan. Ketika pemerintah mau membuka ruang dialog dan memberi dukungan nyata, itu bukan hanya soal fasilitas, tapi juga bentuk pengakuan terhadap kerja keras para seniman film dan seni lainnya di daerah,” ujar Kiai Madjid.

Ia juga menambahkan bahwa kebijakan Pemprov Sumsel ini dapat menjadi pemantik semangat bagi generasi muda untuk menulis, memproduksi, dan mengangkat kisah-kisah lokal ke layar lebar.

“Sumsel dengan 17 kabupaten dan kota punya banyak cerita, dari sejarah, budaya, sampai kehidupan rakyatnya yang penuh warna. Kalau pemerintah dan pelaku seni berjalan bersama, saya yakin film Sumsel dan seni lainnya akan menemukan cahayanya sendiri,” tambahnya.

Dengan dukungan lintas sektor ini, diharapkan ekosistem perfilman juga seni lainnya di Sumatera Selatan semakin tumbuh kuat dan berdaya saing, sekaligus menjadi bagian penting dari pembangunan kebudayaan dan ekonomi kreatif di Bumi Sriwijaya.

Senada dengan itu, Sekretaris Umum Forum Teater Sekolah Sumsel (Fortass) Imron Supriyadi, S.Ag, M.Hum memberikan aresiasi atas komitmen Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan yang terus menunjukkan dukungannya terhadap pengembangan seni dan budaya, termasuk di bidang perfilman daerah.

Imron menilai, langkah ini sebagai wujud sinergi positif antara pemerintah daerah dan pelaku seni film dalam mendorong tumbuhnya industri kreatif lokal.

“Film bukan hanya media hiburan, tapi juga medium kebudayaan yang memperkuat identitas daerah. Dukungan pemerintah ini adalah langkah strategis untuk menghidupkan kembali semangat berkarya para sineas Sumsel,” ungkap pembina Teater Batu Hitam Ponpes Laa Roiba Muaraenim ini.

Sikap praktisi seni di Tanjung Enim dan Muaraenim ini disampaikan, setelah menyimak pemberitaan tentang komitmen Pemprov Sumsel terhadap dunia perfilman daerah.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Komunitas Cinta Film Indonesia (KCFI) Sumsel beraudiensi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Kali itu, KCFI Sumsel diterima langsung oleh Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Sumsel, Dr. Drs. H. Sunarto, M.Si., di Kantor Gubernur Sumsel.

Audiensi berlangsung dalam suasana hangat dan produktif, dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Kesbangpol, serta Biro Umum Setda Sumsel. Dari pihak KCFI Sumsel hadir Iwan Darmawan (Dewan Pembina KCFI Sumsel sekaligus mantan Ketua DPRD Kota Palembang), Ketua KCFI Sumsel, Yosep Suterisno, SE, dan jajaran pengurus KCFI Sumsel lainnya.

Sementara dari Disbudpar Sumsel, turut hadir Kepala Seksi Atraksi Budaya dan Film, Agus Hariyanto, S.E, dan Kepala Bidang Kebudayaan, Saptono Edi Santoso, SE., MM, bersama jajaran Biro Umum Setda Sumsel serta staf Asisten I Pemprov Sumsel.

Dalam kesempatan tersebut, dibahas berbagai peluang kolaborasi strategis untuk memperkuat ekosistem perfilman di Sumatera Selatan. Asisten I H. Sunarto menyampaikan bahwa dunia perfilman di Sumsel memiliki potensi besar untuk berkembang.

“Banyak sineas muda dan talenta kreatif di daerah ini. Pemerintah siap memberikan dukungan agar kreativitas mereka dapat terus tumbuh dan dikenal lebih luas,” ujarnya.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Pemprov Sumsel memberikan fasilitas penggunaan Gedung Bina Praja, Kantor Gubernur Sumsel, untuk kegiatan Pelantikan Pengurus KCFI Sumsel. Selain itu, juga direncanakan Bedah Buku “Perang 120 Jam” di Hotel Swarna Dwipa Palembang, yang akan menjadi dasar penyusunan skenario film “Perang Lima Hari Lima Malam di Palembang.”

Kegiatan tersebut nantinya juga akan melibatkan sejumlah aktor dan aktris nasional, sebagai langkah kolaboratif antara insan film daerah dan nasional, guna memperluas jejaring perfilman Sumatera Selatan di tingkat nasional.

Teks : Yulie Afriani   | Foto : Dok. KCFI Sumsel  |  Editor : Ahmad Maulana

Leave A Reply

Your email address will not be published.