FORSUMA SUMSEL : Mari Jaga KPK dari Gerakan Intervensi Manapun
FORSUMA SUMSEL : Mari Jaga KPK dari Gerakan Intervensi Manapun
Palembang | Sriwijayterkini.co.id : Forum Suara Mahasiswa Sumatera Selatan (FORSUMA SUMSEL) menggelar Aksi Mimbar Bebas lampu merah simpang DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Ratusan massa Aksi yang bergerak dari Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang ini Konvoi menuju titik aksi dengan dikomandoi oleh mobil Komando dan diikuti oleh puluhan motor dibelakangnya, Kamis 12 Oktober 2023.
Aksi Mimbar Bebas tersebut bertajuk #SAVEKPK yang kemudian massa aksi menyuarakan agar lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak terintervensi oleh pihak manapun, karena beberapa waktu belakangan ini terkait pengungkapan kasus Korupsi yang menyeret Menteri Pertanian SYL menuai polemik pro dan kontra di masyarakat.
Mahasiswa Lintas Kampus yang tergabung dalam Forum Suara Mahasiswa Sumatera Selatan (FORSUMA SUMSEL) tersebut membawa beberapa poin tuntutan yang disuarakan antara lain,
1. Mengecam segala bentuk tindakan intervensi terhadap kelembagaan KPK.
2. Tangkap Menteri Pertanian SYL Tersangka Kasus Korupsi.
3. Meminta kepada Pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas atas Kepemilikan 12 Senjata Api di rumah SYL.
4. Mendesak Kelembagaan KPK untuk tegak lurus menjalankan tugas-tugas Konstitusi. dengan menindak tegas semua Kasus Korupsi di Negeri ini.
5. Forum Suara Mahasiswa Sumsel akan berkomitmen dalam menjaga Marwah Kelembagaan KPK dari upaya-upaya pelemahan KPK.
Wahidin UIBA (24) menyampaikan bahwa aksi ini merupakan support moral terhadap KPK
“Aksi ini merupakan support moral terhadap lembaga KPK yang mana merupakan ujung tombak pemberantasan korupsi di Indonesia, dan tentunya sebagai mahasiswa kita harus mengawal dan memberikan support agar tidak ada lagi intervensi yang berusaha melemahkan KPK.” Ujar Wahidin.
Eran MZ (23) Presidium Universitas Syhakhyakirti meminta kepolisian untuk mengusut kepemilikan senjata dirumah SYL “dan kami juga meminta kepolisian untuk menindak adanya indikasi kepemilikan 12 senjata yang ditemukan dirumah SYL, saya nilai ini tidak etis seorang pejabat negara melakukan hal ilegal yang dilarang negara.” Ujar eran.
Sementara itu Yoga Prasetyo Presidium Universitas Islam Negeri (UIN) menyampaikan bahwa upaya pelemahan KPK ini merupakan musuh bersama “sebagai Lembaga negara yang Independen tidak boleh ada upaya kriminalisasi dan Intervensi terhadap KPK, hal ini jelas adalah musuh bersama, kita harus bersama-sama menjaga lembaga yang menjadi ujung tombak penumpasan korupsi di Negara ini.” Terang Yoga.