DPRD Sumsel Siap Fasilitasi Mahasiswa Sampaikan Aspirasi Kepada DPR RI Maupun Presiden
PALEMBANG, Sriwijayaterkini.co.id – Aksi demo mahasiswa yang menolak Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law di simpang lima DPRD Provinsi Sumsel pada hari Senin (12/10/2020) berlangsung kondusif dan damai.
Meski terbentang kawat berduri di sepanjang simpang lima lampu merah menuju ke gedung DPRD Sumsel, namun hal tersebut tidak memancing emosi dari massa yang menggelar aksi.
Pada demo kali ini Ketua DPRD Provinsi Sumsel RA Anita Noeringhati menemui mahasiswa secara langsung dengan dilindungi dan dielilingi pagar berduri yang terbentang mengelilingi simpang lima gedung DPRD Sumsel.
“Sebagai DPRD tentunya kami siap untuk menyampaikan segala aspirasi adik-adik,” kata Anita kepada ratusan pendemo.
Dalam kesempatan ini, Mahasiswa yang demo meminta kepada Anita untuk bersedia menandatangani kesepakatan penyampaian aspirasi menolak Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law dari seluruh aliansi mahasiswa se Sumsel dan akhirnya Anita bersedia.
“Karena niat baik, kita bersedia memenuhi keinginan mahasiswa agar dapat memfasilitasi untuk diberangkatkan ke Jakarta, menyampaikan secara langsung aspirasi kepada DPR RI maupun Presiden Joko Widodo,” ujar Anita.
Anita juga menjelaskan bahwa pihaknya juga pada bulan Agustus tahun lalu melakukan hal yang sama pada waktu masih RUU memberi fasilitas ketika mahasiswa ingin menyampaikan sendiri untuk menyampaikan langsung kepada DPR RI.
“Ketika itu ada beberapa anggota yang diterima oleh pak Wahyu Sanjaya dan aspirasi mereka sudah disampaikan ke DPR RI,” ujarnya.
Namun untuk kali ini, Anita secara tegas belum bisa memastikan waktu keberangkatan bagi para perwakilan mahasiswa ke Jakarta.
” Kewenangan DPRD Sumsel hanya sebatas berkoordinasi serta memfasilitasi pertemuan, Sementara untuk waktu pertemuan hanya bisa ditentukan oleh perwakilan DPR RI yang bisa menemui perwakilan mahasiswa dari wilayah Sumsel,” tegasnya.
Anita menambahkan, DPR RI saat ini sedang reses. Pihaknya tidak bisa mengatur atau memerintahkan DPR RI. Tapi yang bisa pihaknya lakukan adalah berkoordinasi. Itupun nanti setelah mereka selesai reses.
” Kami akan berkoordinasi kapan bisa menerima perwakilan mahasiswa dari Sumsel,” tegasnya.
Seperti diketahui, beberapa hari sebelumnya sempat terjadi kericuhan antara ribuan mahasiswa dan aparat kepolisian saat demo berlangsung. Tepatnya di halaman gedung DPRD ketika anggota dewan termasuk ketua DPRD Provinsi Sumsel sedang tidak berada di tempat
Sementara itu, Koordinator aksi yang mewakili Persatuan Mahasiswa Pergerakan Sumsel, Andi Leo berkeyakinan bahwa mereka akan segera diberangkatkan ke Jakarta guna menyampaikan aspirasi menolak undang-undang omnibus law cipta kerja pada pekan depan.
“Mahasiswa berangkat langsung ke Jakarta. Kapan waktunya, tadi janji DPRD menunggu sudah reses dan tadi dikatakan dalam minggu depan itu sudah selesai resesnya,” katanya.
Maka dari itu pihaknya sebagai mahasiswa karena kami masih memberi kepercayaan pada DPRD dan jangan sampai mengecewakan masyarakat Indonesia.
Masih kata Andi Leo, keberangkatan ke Jakarta merupakan keberhasilan para mahasiswa pada perjuangan di tingkat Provinsi.
“Untuk perjuangan di tingkat nasional, kami akan berjuang agar Presiden Joko Widodo segera membuat Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang (PERPPU) untuk membatalkan Undang-Undang Cipta Kerja Omnibus Law yang sebelumnya sudah disahkan DPR RI,” katanya.
Andi Leo yakin bahwa apa yang mereka perjuangkan ada hasilnya ” Seperti kata pepatah tidak ada perjuangan yang mengkhianati hasil, dengan perjuangan dan keringat kawan kawan sudah membuahkan hasil setidaknya di tingkat provinsi,” tegasnya.
Masih kata Andi, pihaknya berharap perjuangan ini bisa berhasil sampai ke tingkat nasional ” Harapan kami perwakilan mahasiswa dari Sumsel yang diberangkatkan ke Jakarta bisa sekitar untuk dua atau tiga bis,” harapnya.(FW)