Terkait Oknum Wartawan Berinisial R Dalam Menyoroti BBM Ilegal, Desri Nago: Jangan Ada Embel-embel Baru Menurunkan Berita

0 16

Ogan Ilir Sumsel | Sriwijayaterkini.co.id – Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Pemerhati Organisasi Sosial dan Ekonomi Republik Indonesia (POSE RI), Serikat Masyarakat Sumsel (SMS), NJO serta awak media mendukung terkait pemberantasan BBM Ilegal di Sumatera Selatan di kabupaten manapun.

Hal tersebut memang sudah tugas media media di era digital, apalagi sekarang sudah banyak bertebaran media-media online.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum POSE RI Desri Nago, SH saat diwawancarai awak media dikantornya, Kamis (2/1/2025).

Desri Nago dengan tegas sangat mendukung pemberantasan BBM Ilegal di Sumsel tersebut.

“Bisa saya katakan bahwasanya muara BBM ilegal ini di kabupaten Musi Banyuasin yang biasa disebut sumur boran. BBM ilegal tersebut dalam partai besar didistribusikan menuju kabupaten-kabupaten di Sumsel bahkan sampai ke provinsi Lampung,” kata Desri yang sekaligus sebagai Ketua DPW PWDPI Sumsel.

Desri mengaku bahwa dirinya tidak munafik sebagai manusia biasa dan sebagai masyarakat Ogan ilir terutama dalam menyoroti salah satu oknum wartawan media online berinisial R dalam melakukan kontrol sosial khususnya terkait BBM ilegal.

“Kalau mau berkontrol sosial marilah bersama-sama, kenapa saya bilang begitu? Saya tidak munafik, saya putra daerah Ogan Ilir. Kadang ada khilaf dan salah, namanya kehidupan dilapangan dam tidak menepis juga profesi saya sebagai advokat. Kami hanya mengambil kuasa individu. Seperti diketahui memang sudah diatur di undang-undang advokat terkait klien kami mau usaha apa, itu sah-sah saja bagi mereka. Mereka sudah tau resikonya, kami sebagai advokat sudah mengambil kuasa individu dalam arti langsung dengan orangnya,” tegas Desri.

Desri mengajak bersama-sama untuk menyoroti masalah BBM Ilegal tersebut. “Jika ingin menyoroti, mari bersama-sama berantas BBM Ilegal di Ogan Ilir ini. Sudah berulang kali saya melakukan jumpa pers dengan teman-teman media sejak dulu kemudian sudah sering saya menggelar aksi demo. Baik dari materi apapun saya siap, bahkan saya sudah pernah hilang mobil bahkan rumah untuk pemberantasan barang yang suratnya belum tentu ada kejelasannya ini,” ungkap Desri.

Desri mengatakan dalam penulisan berita janganlah tebang pilih. Hal tersebut memang benar tetapi dalam tebang pilih ada suatu embel-embel jika tidak dikasih sesuatu baru mau menulis.

“Kami mendukung keprofesionalannya, saya siap 1X 24 jam kalau mau turun aksi bahkan jika diminta beberapa media atau konpers akbar kita pun siap. Saya tidak munafik seperti lembaga-lembaga lainnya. Jangan sampai ada pepatah “ulat menumpang hidup dibatang yang busuk”. Kami disini melihat ada suatu pemberitaan di kabupaten Ogan Ilir dengan kalimat dalam chat “Meminta Sesuatu”. Apabila tidak dikabulkan akan menurunkan berita! Silahkan turunkan saja beritanya, tidak perlu lagi dikatakan teknis dilapangan seperti apa. Jangan seolah-olah ada kata kemunafikan, disitu dilihat tidak profesional. Kami mendukung kepada para awak media agar bersama-sama bersatu padu, saya siap jadi motor. Saya hanya manusia biasa kadang merasa khilaf mencari kehidupan dilapangan, secara kuasa individu saya sah sebagai seorang advokat. Sedangkan untuk di media saya sebagai Ketua DPW PWDPI Sumsel.

Desri mengajak bersama-sama kepada seluruh awak media untuk melakukan kontrol sosial dan bekerja secara profesional.

“Marilah kita profesional, jangan ada kata men-chat dulu apabila tidak ada persetujuan akan diberitakan. Jangan memojokkan pihak kepolisian, kita bercermin dulu siapa diri kita,” pungkas Desri Nago.*

Leave A Reply

Your email address will not be published.