BRI Launching ‘pasar.id’  Cara Mudah Berbelanja di Pasar Tradisional

0 1,643

 

Palembang,Sriwijayaterkini.co.id–Dalam masa penyesuaian kearah kenormalan baru, masyarakat pun mulai mengubah kebiasaan dan cara berbelanja. Mereka yang selama ini berbelanja secara konvensional dengan langsung mendatangi pusat-pusat perdagangan, mulai membiasakan diri dengan berbelanja secara daring (online).

Namun tentu tidak semua kalangan masyarakat di Indonesia bisa segera beradaptasi dengan kebiasaan baru tersebut. Tidak semua pedagang siap dan segera menyesuaikan dengan cara baru bertransaksi. Terlebih para pedagang pasar tradisional, yang selama ini mengelola langsung lapak dagangannya. Mulai dari menyiapkan barang, menunggui lapak, mengelola keuangan, dan sebagainya.

Mereka tidak sempat melakukan inisiasi penyesuaian ke arah digitalisasi, yang kini menjadi syarat mutlak bagi sebuah perubahan ke arah penjualan online.

Padahal dengan penjualan secara online, mereka akan mampu menjangkau lebih banyak ceruk pasar konsumen untuk tetap mempertahankan, bahkan meningkatkan omzet penjualannya.

Di sinilah Bank BRI menyadari bahwa ada sesuatu gebrakan yang harus segera dilakukan untuk membantu para pedagang pasar ini. Di masa seperti inilah transformasi dan digitalisasi harus lebih cepat dilakukan.

Maka, Bank BRI yang notabene merupakan bank dengan portofolio UMKM lebih dari 80% hadir. Bank BRI turun ke pasar untuk mengedukasi para pedagang serta UMKM pasar untuk mulai mengenal dan melakukan transaksi jual beli secara online melalui apa yang disebut dengan pasar.id .

Bank BRI tidak bergerak sendiri, tapi langsung bersinergi dengan pihak pengelola pasar dan pihak terkait lainnya untuk menyediakan pasar.id di pasar-pasar tradisonal yang ada.

Sejak diperkenalkan kepada publik pada bulan Juni 2020 lalu, telah terdapat 232 pasar tradisional yang difasilitasi oleh Bank BRI di wilayah supervisi Kantor Wilayah BRI Palembang yang meliputi propinsi Sumatera Selatan, Jambi dan Bangka Belitung (Babel). Khusus untuk wilayah kota Palembang, sudah ada 36 pasar yang dapat menggunakan sistem online berbelanja dengan Pasar.id dari Bank BRI.

Hal tersebut disampaikan oleh Pemimpin Wilayah BRI Palembang Revi Rizal pada seremonia launching Pasar.id Bank BRI di Pasar Soak Bato 26 Ilir, Palembang.

“Melalui program sistem belanja online yang kami beri nama Pasar.id , kami memberikan kemudahan dan fasilitas bagi orang-orang yang biasa belanja di pasar sekaligus membantu para pedagang untuk bisa berjualan secara online di tengah pandemi Covid-19 yang hingga saat ini masih melanda,” jelasnya dalam Launching Web Pasar dilaksanakan di Pasar Soak Bato, Jumat (18/9/2020).

Pasar.id dari Bank BRI diyakini akan menjadi alternatif pola bertransaski yang sangat solutif bagi kepentingan interaksi konsumen dengan pedagang pasar. Konsumen tidak perlu datang ke pasar dan bertatap muka langsung dengan penjual. Mereka cukup menunggu barang yang dibelinya diantar ke rumah oleh kurir/delivery.

“Inilah salah satu kelebihannya. Bersama para pedagang, kami menyiapkan kurir untuk mengantar pesanan barang kepada pembeli. Semua menjadi satu lini pelayanan dari Pasar.id Bank BRI ini,” kata Revi Rizal, “Ditambah dengan pola pembayaran yang menggunakan sistem transfer, transaksi jual beli ini menjadi sangat nyaman, aman, akuntable, dan sangat mendukung gerakan cashless society atau gerakan masyarakat tanpa uang tunai yang sedang digalakkan oleh pemerintah.”

Secara teknis, Revi Rizal menjelaskan, “Untuk sistem transfer ini, pedagang mendapatkan tiga verifikasi dari BRI. Yakni SMS notifikasi, pemberitahuan ke email, juga bisa langsung dicek melalui aplikasi BRIMO. Semua riwayat transaksi ada dan terekam di sana. Bukti transaksi juga bisa dilihat dan dikirim ulang melalui Whatsapp, SMS, dan lain-lain.”

Selain itu, pembayaran juga bisa menggunakan aplikasi transaksi non tunai QR Code Indonesia Standart (QRIS).

“Pedagang tinggal memotret dan mengirim barcode QRIS-nya kepada pembeli. Dan khusus tentang hal ini, perlu diketahui bahwa BRI merupakan bank pertama yang menggunakan aplikasi QRIS,” tambah Revi Rizal.

Sementara untuk kurir, pihak BRI juga bisa memberi kebebasan kepada pedagang atau pembeli untuk menggunakan berbagai alternatif jasa pengiriman barang, baik yang berupa ojek online, ojek pangkalan ataupun ojek langganan.

Masih bicara hal teknis, Revi Rizal juga memberi contoh. “Untuk belanja di Pasar.id , pembeli cukup mengakses google dan mengetik alamat www.pasar.id . Ikuti saja alurnya. Kami sudah membuat sedemikan rupa alur dan konten Pasar.id ini menjadi mudah dan jelas. Pilihan pasar, pilihan barang dan pilihan pedagang, ada dan bisa diakses dengan cepat.”

Diakui Revi Rizal, belum semua pedagang di pasar bergabung di dalam Pasar.id ini. Namun pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak pengelola pasar dan paguyuban-paguyuban para pedagang, untuk memastikn bahwa nantinya semua pedagang pasar bisa diakses melalui Pasar.id ini.

“Metoda ini memang masih tergolong baru, sehingga belum semua pedagang pasar bergabung. Namun berdasarkan progress yang ada, semakin hari jumlah pedagang yang terdaftar semakin banyak di 232 pasar yang menjadi supervisi Pasar.id Kanwil BRI Palembang. Dan saya yakin, dengan promosi dan penyebaran informasi yang masif di era digital ini, Pasar.id BRI akan semakin dikenal dan menjadi solusi andalan bagi transaksi jual beli dengan pedagang pasar. Konsumen dimudahkan, pedagang terjaga dan makin meningkat omzetnya,” katanya.

“Jika ada pedagang yang ingin bergabung. Silakan datang ke BRI Unit terdekat. Kami sudah siapkan formulir pendaftarannya, dan tentu saja, petugas kami siap melayani dengan sebaik-baiknya,” kata Revi Rizal.

Ditanya tentang harapan dengan adanya Pasar.id BRI ini, Revi Rizal menjawab, pihaknya ingin UMKM Indonesia tetap tumbuh dan berkembang kendati harus berhadapan dengan pandemi. Implementasi ini sekaligus menjadi momentum yang sangat baik bagi digitalisasi pasar, karena katakanlah pandemi telah berakhir, kencangnya perkembangan teknologi pada akhirnya juga menuntut semua pedagang pasar menyesuaikan diri.

Hingga akhir tahun 2020 ini, Kanwil BRI Palembang menargetkan 4500 pedagang bergabung di aplikasi Pasar.id ini.

“Kami optimis tercapai, karena pada hari ini saja, sudah lebih dari 2000 pedagang yang bergabung dan menggunakan aplikasi tersebut,” tandasnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Palembang Fitrianti Agustinda menuturkan, pihaknya Pemerintah Kota sangat mengapresiasi BRI. “Banyak sekali kerja kami dibantu BRI, penyaluran dana bantuan ke masyarakat Palembang,” ucapnya.

Fitri mengatakan, terkait masalah covid 19, pihaknya sudah membuat kebijakan ke pedagang untuk melakukan transaksi online. “Kami tau, pasar tempat berkumpul banyak orang.Pusat penyebaran covid 19 juga terjadi di pasar. Jadi kalau hari ini ada gagasan web Pasar dari BRI. Kami sangat suport,” tegasnya.

“Kami sangat suport seluruh pedagang pasar di Palembang menggunakan aplikasi Web Pasar. Kita berharap agar fasilitas cuci tangan yang diberikan BRI untuk dijaga dengan baik. Kita sama sama menjaga kebersihan pasar,” imbuhnya.

Fitri mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi BRI punya inisiatif ada Pasar web.”Jadi masyarakat tidak lagi datang ke pasar. Apa yang dilakukan BRI, sejalan dengan kebijakan Pemkot. Jadi masyarakat belanja online ke seluruh pasar. Saya sampaikan ribuan terima kasih ke BRI.Harapan kami, akan da kerjasama lagi pemkot dan BRI,” katanya.

“Hampir seluruh Pasar di Palembang ada Web Pasar. Web Pasar ada di seluruh pasar, ini salah satu upaya memutus penyebaran covid 19. Upaya yang lain yang kita lakukan untuk memutus mata rantai covid 19 adalah, menghimbau masyarakat mengukuti protokol kesehatan dengan menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan,” paparnya.

Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Palembang Jaya, Abdul Rizal menyatakan, hari ini launching Web Pasar.

“Kami atas nama PD Pasar Palembang Jaya mengapresiasi launching Web Pasar. PD Pasar Palembang Jaya akan merubah wujudnya, satu bulan lagi jadi Perumda Pasar. Kami sangat terbuka dengan BRI dalam mengembangkan Web Pasar di Palembang,” pungkasnya. (Fw)

Leave A Reply

Your email address will not be published.