Wisuda Santri TK/ TPA dan Tahfidz Jus 30 Diselenggarakan LPPTKA BKPRMI Kota Palembang
Palembang | Sriwijayaterkini.co.id – Wisuda santri TK/ TPA angkatan XVIII dan wisuda Tahfidz Juz 30 angkatan I yang digelar Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Taman Kanak-kanak Al- Quran (LPPTKA) Badan Koordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Kota Palembang di aula gedung serbaguna Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Rabu (16/11/2022).
Ketua BKPRMI kota Palembang, HM Ifan Fahriansyah, Mkes mengatakan, sebanyak 471 santri diwisuda pada hari ini.
“Alhamdulillah 471 santri diwisuda hari ini, ada 16 orang santri yang wisuda Tahfidz Juz 30. Mudah- mudahan nanti semakin banyak lagi, karena memang ini motivasi kita bagaimana anak – anak bukan sekedar membaca Alqur’an dengan baik dan benar tetapi mereka memiliki hapalan Alqur’an. Yang paling penting adalah suluk dan Akhlak yang mereka miliki selepas mereka menjalani proses belajar di TK/TPA,” ujar Ifan saat diwawancarai usai wisuda.
Ifan menjelaskan, wisuda santri TP/TPA Alqur’an ini merupakan wisuda ke XVIII, sedangkan wisuda Tahfidz perdana dilaksanakan pada hari ini.
“Kita bersyukur walau ditengah pandemi, kita masih bisa meluluskan 471 anak, tentunya proses belajar tempohari sangat terkoreksi dengan adanya protokol covid,” jelas Ifan.
Untuk usia santri, lanjut Ifan menjelaskan, tahapan usia pra sekolah disebut Ta’am kemudian lanjut ke TK/TPA dan ke Sentra Generasi Qur’ani (SGQ).
“Setelah mereka selesai, mereka juga menuju ke proses SGQ. Jadi proses belajar Alqur’an akan berkesinambungan. Bukan hanya santri, Ustadz dan Ustadzah pun akan terus diberikan penyempurnaan dan pembekalan dalam ilmu baca tulis Alqur’an,” ujar Ifan.
Untuk santri yang diwisuda, ifan mengatakan memberikan hadiah, bingkisan dan tunjangan kepada santri yang berprestasi dan santri Tahfidz Qur’an Juz 30.
“Saya berharap mudah- mudahan orang tua dan masyarakat semuanya menitipkan anak- anaknya belajar Alqur’an di TK/TPA karena tantangan anak- anak saat ini jauh lebih berat dibandingkan dengan generasi- generasi kita terdahulu, karena di era digitalisasi semua informasi masuk baik yang positif maupun yang negatif. Ini lebih berat yang dihadapi anak- anak sekarang ini, kita berharap TK/TPA dapat menjadi benteng anak- anak kita,” pungkas Ifan.
(AN)