Warga Desa Paldas Datangi Lokasi Tambang Batu Bara, Kapolres Banyuasin Turun Langsung Melakukan Pengamanan
Banyuasin Sriwijayaterkini.co.id – Puluhan masyarakat Desa Paldas Kecamatan Rantau Bayur yang mendatangi lokasi tambang batubara terpancing emosi, lantaran keinginan warga yang tak direspon.
Dari kejadian ini sebanyak dua kendaraan mengalami rusak berat, setelah dibakar warga, Jumat (1/9) sekitar pukul 16.00 WIB kemarin. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, namun satu orang sopir dump truk, mengalami luka ringan.
Adanya peristiwa ini, Kapolres Banyuasin AKBP Ferly Rosa Putra SIK turun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP).”Adanya informasi tersebut saya sendiri bersama personel sudah turun ke lokasi untuk melakukan pengaman dan sterilisasi di lokasi kejadian,” kata Kapolres.
Kapolres juga menegaskan, bahwa informasi yang beredar bahwa ini adalah bentrok antar warga dengan pihak baru bara itu jelas tidak benar. “Perlu luruskan, ini bukan bentrok tetapi warga Desa Paldas mendatangi lokasi tambang,” jelas Kapolres.
Menurut Kapolres, mungkin, ada keinginan mereka yang tidak direspon pihak perusahaan, sehingga terjadilah luapan pembakaran itu.”Dari kejadian itu, tak ada korban jiwa. Hanya seorang sopir dump truk terluka ringan,” ungkap Kapolres.
Kapolres juga menegaskan, karena sopir yang terluka ini merupakan warga Tanjung Agung Barat Kabupaten Muba, untuk itu ia meminta warga agar tidak ada aksi balasan. “Kami imbau warga agar tetap tenang dak tidak melakukan aksi yang berujung pada pelanggaran hukum,” tegas Kapolres.
Pihaknya juga akan menempatkan puluhan personel kepolisian untuk berjaga agar kejadian serupa tidak terulang kembali.”Sampai saat ini sudah berlangsung aman dan kondusif, kami minta warga supaya tidak berbuat anarkis yang merugikan masyarakat sendiri,” ujar Kapolres.
Kapolres menyebutkan pihaknya bersama Pemkab Banyuasin akan memfasilitasi mediasi antara masyarakat dan perusahaan terkait aspirasi masyarakat, supaya kejadian tak lagi terulang.
Sementara itu, Tokoh Pemuda Desa Paldas Hardaya menegaskan kejadian tersebut bukan bentrok antara warga melainkan murni dari luapan emosi masyarakat wujud protes keinginan warga yang tak kunjung di anulir.
“Situasi sudah aman dan kondusif. Kami juga minta masyarakat agar tidak bertindak yang berujung pelanggaran hukum,” pungkas dia.
Sebelumnya, warga Desa Paldas Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin, terlibat bentrok dengan karyawan tambang batubara, Jumat 1 September 2023.
Dari video yang beredar puluhan warga melakukan pembakaran terhadap kendaraan yang berada di lokasi kejadian. Bahkan dari informasi ada warga yang mengalami luka-luka akibat aksi tersebut.
Diketahui, aksi warga ini adalah puncak dari kemarahan warga atas penolakan akan adanya aktivitas tambang batubara yang beroperasi di desa mereka. Warga beranggapan keberadaan tambang batubara itu akan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat.
Sebab dampak usaha tambang batubara akan menjadikan lahan persawahan milik masyarakat terancam gagal panen.
Selain itu, ekosistem sungai seperti ikan akan menghilang akibat adanya penambangan tersebut.
(Denny,s)