Pensiunan ASN OKI Didorong Jadi Pengusaha
OKI | Sriwijayaterkini.co.id – Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) bersama dengan PT Taspen (Persero) mendorong calon pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi pengusaha. Melalui program wirausaha pensiunan diharap tetap produktif dan sehat masa pensiun.
“Program ini untuk membekali calon pensiunan dengan ketrampilan berusaha agar mereka tetap produktif dan sehat ketika menjalani masa pensiun,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten OKI, Maulidini pada acara pembekalan pensiunan dilingkungan Pemkab OKI di Kayuagung, Rabu (15/12/2021).
Deni mengatakan, sebanyak 40 orang ASN dilingkungan Pemkab OKI akan memasuki masa pensiun di tahun ini, Pemkab OKI menurut Deni berkepentingan untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan ketrampilan wirausaha menjelang pensiun.
“Selain pembekalan, Kita ajak mereka untuk melihat contoh (best practice) wirausaha di sektor pertanian di Desa Bunut Kecamatan Teluk Gelam berupa perkebunan buah naga,” kata Deni.
Setelah mengikuti program pelatihan ini, Deni berharap, para calon pensiunan mampu membuat peluang baru yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya juga bagi masyarakat sekitar.
Sementara Service Sector Head PT Taspen (Persero) Palembang, Pipin Junianto Susila mengatakan PT Taspen memiliki program wirausaha bagi ASN yang saat ini dikenal dengan program wirausaha pintar.
“Melalui program ini, Taspen membantu para ASN untuk menyiapkan hari tua mereka, salah satunya dengan wirausaha sehingga mereka bisa mendapatkan tambahan penghasilan, selain pensiun bulanan. Dengan demikian, mereka akan dapat memenuhi kebutuhannya, serta tetap aktif dan sehat di hari tua,” ujar Pipin.
Pipin menyebutkan program wirausaha pintar sebagai bentuk layanan dari Taspen kepada ASN dan pensiunan dengan memperhatikan kesejahteraan dan kelangsungan hidup ASN di hari tua.
Kata Pipin, setelah pensiun, rata-rata para pensiunan kehilangan pendapatan lebih dari 60 persen pendapatannya dibandingkan dengan yang mereka dapatkan pada saat masih aktif bekerja.
“Kondisi ini menyebabkan pensiunan yang berusia di atas 58 tahun menjadi rentan terhadap kekurangan finansial serta kondisi kesehatan dan mental yang menurun. Mereka menjadi tergantung secara finansial kepada orang lain,” ucapnya.
Pipin melanjutkan, dengan adanya program kewirausahaan ini, para ASN yang menjelang pensiun dimotivasi untuk menjadi wirausaha dan membuka usaha sehingga dapat mandiri secara finansial serta mengurangi risiko penurunan kesehatan dan mental karena tetap produktif di hari tua.
“Wirausaha pintar akan membawa efek berganda tidak hanya untuk ASN dan pensiunan. Karena ini membuka lapangan kerja baru dan pemberdayaan masyarakat di lingkungannya sehingga kesejahteraan tidak hanya dinikmati oleh ASN atau pensiunan, melainkan juga masyarakat setempat,” lanjut dia.
(Nisa)