Masuk 6 Besar Favorit Tari Massal, Putri Khairunnisa Angkat Teater Mahameru Palembang

0 68

Masuknya Putri Khairunnisa, dalam 6 besar favori tari massal dalam event “Edukasi Kultural” telah membawa nama teater Mahameru kian melambung di mata pubik.

PALEMBANG | SriwijayaTerkini,co,id– Meski harus lelah setiap Hari Minggu latihan di Teater Mahameru Palembang, namun hasilnya tak sia-sia. Sebab Nisa–panggilan akrab dari Putri Khairunnisa, anak Binaan Teater Mahameru Palembang ini, bisa masuk dalam 6 Besar Favorit Tari Massal, yang digelar di Museum Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II Palembang, Rabu, 25 Oktober 2023.

Pada event yang diselenggarakan atas kerjasama Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Palembang dengan Sanggar Bening Management Palembang ini, anak pertama dari pasangan Evan Chandra Kusuma, seorang wiraswasta di Palembang dan Suci Citra Resmitha, S.E, Womenpreuner ini, berhasil menjadi 6 besar penari favorit dari 300 penari massal lainnya.

Putri Khairunnisa (Foto.Dok.KS/scr)

bukan prestasi kali pertama

Munculnya nama Nisa dalam 6 Besar Favorit Tari Massal ini, bukan prestasi kali pertama yang diperoleh. Sebab, jauh sebelum ini, Nisa yang kini masih aktif sebagai peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Palembang ini, sudah beberapa kali mendapat penghargaan dalam bidang tari dan fashion show di Palembang.

Atas deretan prestasinya ini, pada September 2023, TVRI Sumsel bersama Teater Mahameru Palembang mempercayakan kepada Nisa, untuk memerankan tokoh Rasmi, sebagai pemeran utama wanita, dalam Film Televisi bergenre anak, bejudul “Aku Anak Sungsang” (AKAS), yang kemdian dilombakan pada Gatra Kencana TVRI Pusat Jakarta tahun 2023.

Atas prestasi Nisa ini, apresiasi dan tanggapan pun muncul dari Yosep Suterisno,SE, Ketua Forum Teater Sekolah (Fortas) Sumsel, yang juga pembina dan pelatih Teater Mahameru Palembang.

Menurut aktor sinetron TVRI di era-80-an dan pelaku teater di Palembang ini, untuk menilai satu per satu dari masing-masing personil pada tari massal, bukan hal mudah.

LOKASI SYUTING – Putri Khairunnisa (nomor dua dari kanan) sedang foto bersama di lokasi Syuting, bersama anak-anak Teater Mahameru, yang menjadi aktor dan aktris dalam Film “Aku Anak Sungsang” (AKAS) di Sungsang II, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, September 2023. (Foto. Dok.KS/scr)

sangat membutuhkan kejelian

Sebab, menurut alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palembang (FE-UMP) ini, untuk menentukan pemain terbaik atau favorit dalam tari massal seperti ini, para juri atau dewan hakim yang menilai, sangat membutuhkan kejelian dan pemahaman gerak tari yang maksimal. Terlebih ada 300 penari yang harus diseleksi secara ketat dan serius.

“Untuk menentukan yang terbaik, jelas ekstra ketat dan hati-hati. Maksud saya, juri di sini tidak akan sembarangan memilih siapa yang terbaik. Makanya, saya sangat apresiatif pada dewan juri, juga untuk Nisa dan lima kawan lainnya, yang masuk dalam enam besar favorit tari massal. Pesan kakak, teruslah berlatih dan fokus pada karya. Jangan hiraukan apapun yang akan melemahkan kalian!” ujar Yosep, yang pernah menggarap naskah Drama Kolosal “Syeh Gembel” dengan melibatkan 150 santri di Pondok Pesantren Al Fath Banyuasin, Mei 2023.

Foto bersama usai acara Edukasi Kultural yang dirangkai dengan Tar Massal di Museum SMBII Palembang. (Foto.Dok.KS/scr)

Atas dasar pengalaman mengelola 150 pemain teater dalam drama kolosal naskah karya Imron Supriyadi, peraih“Anugerah Batanghari Sembilan” kategori Penulis Sastra terbaik Dewan Kesenian Sumsel (DKSS), tahun 2019 ini, menurut jebolan Teater Leksi Palembang di era 90-an ini meyakini, bila memposisikan anak untuk masuk dalam 6 besar favorit pada tari massal ini tidak semudah membalik telapak tangan.

Foto bersama usai acara Edukasi Kultural yang dirangkai dengan Tar Massal di Museum SMB II Palembang, (Foto.Dok.KS/scr)

“Ini empirik saya di teater. Saya kira tidak jauh berbeda juga, ketika saya waktu itu harus memilih siapa yang terbaik dalam pemeran naskah Syekh Gembel dari seratus lima puluh santri. Ini hebat, bisa tiga ratus penari dan enam yang muncul. Saya malah baru seratus lima puluh pemain, baru separonya. Selamat ya untuk panitia, juri. Bravo untuk Disbud Palembang dan Sanggar Bening. Salam Budaya! Sukses selalu!” ujar Yosep, kepada kabarsumatera.com, yang sangat apresiasiatif pada event ini, Rabu (25 Oktober 2023).

menjadi momentum penting

Sementara, Kepala Museum SMB II Palembang, Sri Suryani,S.IP, sekaligus Ketua Pelaksana kegiatan ini mengatakan, gelaran dengan tajuk “Edukasi Kultural” ini dilakukan untuk memperingati “Hari Museum Nasional” (HMN)  yang jatuh pada 12 Oktober.

Menurut Sri Suryani, pada Peringatan HMN, diharapkan dapat menjadi momentum penting, untuk menambah edukasi serta mengetahui sejarah awal pendirian museum di Indonesia, khususnya bagi putra dan putri di Palembang.

“Terutama bagi anak-anak dan generasi muda, dengan peringatan Hari Museum Nasional ini, untuk mengingatkan kembali kepada kita semua, betapa pentingnya peran museum sebagai sarana pembelajaran pembentuk karakter bangsa,” tegas Sri Suryani, Rabu (25 Oktober 2023).

menjaga warisan budaya

Sementara, pada saat membuka acara, Penjabat (Pj) Walikota Palembang, Drs. Ratu Dewa, M. Si, yang diwakili Sekda Kota Palembang, Ir H.Gunawan,M.TP, mengatakan, HMN bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang nilai budaya dan sejarah yang terkandung dalam koleksi museum.

“Acara ini, sangat membantu untuk ikut memelihara dan menjaga warisan budaya bangsa, terutama bagi anak-anak dan calon penerus bangsa. Saya berharap, kegiatan ini akan tetap dilaksanakan di tahun depan,” harapnya.

Seiring dengan itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Palembang, Agus Rizal, AP. MS I mengatakan, Festival Palembang merupakan kegiatan tahunan yang dilakukan bidang cagar budaya Disbud Kota Palembang.

Dua Anak Binaan Teater Mahameru, Nisa (sebelah kanan) dan Abid (sebelah kiri) berkesempatan foto bersama Babe Herlan Aspiudin, Ketua DPD Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Sumsel, dalam event “Edukasi Kultural” Dinas Kebudayaan (Disbud) Palembang di halaman di Museum SMB II Palembang. Foto.Dok.KS.scr

“Kita berupaya untuk selalu menggeliatkan event Festival Palembang. Harapan kami, anggota DPR RI, juga harus ikut memperjuangakan upaya pengembangan museum yang ada. Kita juga berharap, agar Dana Alokasi Khusus (DAK) bisa lebih besar yang masuk. Tujuannya agar dapat meningkatkan kegiatan kebudayaan dan museum yang ada,” tegasnya.

berbagai lapisan masyarakat

Pada event yang dirangkai dengan lomba desain, lomba fashion, lomba menulis kreatif, karnaval dan lounching logo museum ini, juga diinisiasi Persatuan Pendamping Aspirasi Masyarakat Indonesia (PPAM-I).

Indriyana,S.Sos, Wakil Ketua Umum (Waketum) PPAM-I menjelaskan, tari massal ini pesertanya terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, juga dari sanggar tari di Palembang. “Tujuan dari tari massal ini, agar seni tari bisa juga dinikmati dan diikuti oleh semua kalangan,” tegas Indri, yang juga Sekretaris Komunitas Seniman Tari (KASTA) Palembang.

Lebih lanjut, Indri menyebutkan, pilihan musik tari dengan lagu Palembang, agar putra dan putri Sumsel, akan lebih dekat dan mengenal lagu daerahnya sendiri.

SELFIE- Putri Khairunnisa (Nisa) baris depan kiri) foto bersama Anak-Anak Teater Mahameru, di dampingi Bunda Suci Citra Resmitha, SE

“Sebagai seniman tari, saya memilih musik dan lagu Palembang dalam tari massal ini. Tujuannya, agar anak-anak atau generasi muda, bisa mengenal lagu-lagu dan kesenian daerah tempat mereka berasal,” ujar Indri Saben–nama panggung dari Ketua Sanggar Bening Palembang ini.

Selain Sekda Kota Palembang, Ir H.Gunawan,M.TP, acara ini juga dihadiri Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Herlan Efendi, juga Pengurus PPAM Indonesia, diantaranya Sekretaris Jenderal (Sekjend) PPAM-I, Ira Arisandi,S.Psi, Bidang UMKM, Leni Riana, Amd, Humas PPAM-I, Fitriyanti, Ani Mulyani, dan Bidang Media, Dodi Zulfikri.

TEKS : AHMAD MAULANA | EDITOR : RINALDY SYAHRIL | FOTO : DOK.KS/SCR

Leave A Reply

Your email address will not be published.