Lifting Migas hingga Oktober 2023ing Migas hingga Oktober 2023 Masih di Bawah Target
Jakarta, Sriwijayaterkini.co.id — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi produksi siap jual atau lifting minyak dan gas (migas) hingga Oktober 2023 masih di bawah target. SKK Migas mencatat realisasi lifting minyak sampai dengan Oktober 2023 berada di level 604.300 barel per hari (bopd) atau 91,6% dari target APBN yang dipatok di angka 660.000 bopd. Sementara itu, realisasi salur gas pada periode yang sama tertahan di level 5.353 juta standar kaki kubik per hari (MMscfd). Torehan itu mencapai 86,9% dari target APBN di level 6.160 MMscfd. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menerangkan, rendahnya realisasi lifting migas hingga akhir tahun ini disebabkan karena mundurnya jadwal onstream sejumlah proyek migas raksasa akibat pandemi Covid-19. Faktor itu, kata Dwi, mengakibatkan jadwal onstream proyek mesti mundur rata-rata selama 2 tahun
“Proyek besar seperti Train-3 Tangguh dan Jambaran Tiung Biru tidak lepas dari pengaruh pandemi, paling tidak kira-kira 2 tahun proyek ini tergeser,” kata Dwi saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (30/11/2023). Selain itu, Dwi menuturkan, beberapa fasilitas instalasi migas tua milik PT Pertamina (Persero) seperti Offshore Southeast Sumatra (OSES) dan Offshore North West Java (ONWJ) turut mengoreksi lifting hingga triwulan ketiga tahun ini.
Selain dua konsesi itu, dia menambahkan, terdapat penurunan lifting minyak yang cukup tajam dari ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) dan Pertamina Hulu Rokan (PHR). Blok Cepu belakangan diidentifikasi mengalami kenaikan gas oil ration (GOR) dan water cut yang intens. “Khususnya EMCL sangat tajam sekali penurunan dan program infill drilling masih belum onstream jadi terpaksa menelan penurunan ini,” kata dia. Sementara itu, SKK Migs melaporkan rasio penggantian cadangan migas atau reserves replacement ratio (RRR) berada di level 103,7% hingga Oktober 2023 ini. Outlook RRR dipatok di level 143,7%. Selain itu, realisasi investasi hingga Oktober 2023, telah menyentuh di angka US$10,2 miliar atau 78,45% dari target APBN 2023 yang dipatok di level US$13 miliar.