ICMI Korwil Sumsel Gelar Muswil Ke VIII, Ini Disampaikan Wagub, Ketua Korwil ICMI, dan Bupati PALI
Palembang | Sriwijayaterkini.co.id – Pemerintah provinsi Sumatera Selatan dalam hal ini Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya menghadiri acara pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) VIII Ikatan Cendekiawan Muslim Se_Indonesia Organisasi Wilayah Sumatera Selatan bertempat di aula Asrama Haji Palembang, Sabtu (19/3/2022).
Dikatakan Wagub Sumsel H Mawardi Yahya, semoga Muswil ICMI ini dapat bermanfaat, dapat mungkin merumuskan tentunya rumusan program-program kerja nyata.
“Kenapa saya sampai tersebut, sudah saatnya ICMI bangkit dengan perubahan-perubahan, dengan kemajuan-kemajuan teknologi, dan sebagainya. Saya kira isu saat ini, sudah saatnya ICMI harus tampil, karena itu terkait ka’edah umat beragama dan itu merupakan hal yang besar,” ujarnya.
Kemudian, tadi sudah disampaikan kepada peserta, bahwa hari ini merupakan Muswil ICMI, Insyallah Muswil ICMI akan terpilih ketua dan jajaran kepengurusannya, yang tentunya dapat merespon isu-isu yang terjadi saat sekarang ini.
“Sekali lagi mungkin saya sampaikan, tentang kebebasan berbicara, tentang isu-isu lain, tentang mungkin yaitu masalah sosial bisa diangkat,” ungkapnya.
Dilanjutkannya, daripada yaitu jajaran ICMI, mungkin memberikan ya paling tidak mengomentari supaya bijaklah dalam bermasyarakat, yaitu didalam berkomunikasi.
“Insyallah dalam dua hari ini didapatkan rumusan-rumusan yang terbaik untuk kedepannya, terutama untuk provinsi Sumsel ini,” katanya.
Menurut Ketua ICMI Korwil Sumsel Prof Dr Ir H Anis Saggaf, MSCE.,IPU didampingi Ketua Panitia Muswil VIII ICMI Ir Sastra Suganda, bahwa dimana sejak awal berdiri ICMI tidak sama dengan organisasi garis keras.
“Saat ini yang harus diantisipasi organisasi yang selalu mengkritik apapun yang dilakukan pemerintah itu tidak ada yang benar, itu kelompok itu berbahaya. ICMI adalah kelompok yang mensupport pemerintah, memberikan masukan, serta memberikan koreksi terhadap apa yang dilakukan Pemerintah,” imbuhnya.
Masih dilanjutkannya, ketika ditanya sikap ICMI Sumsel terhadap pernyataan pendeta Saifuddin yang meminta Menteri Agama menghapus 300 ayat Al Quran, Anis mengungkapkan, pengurus yang baru mudah-mudahan segera meresponnya.
“Termasuk pengurus pusat yang baru juga harus cepat meresponnya. Kita jaga keberagaman agama di Indonesia. Tapi tidak boleh saling menghina apalagi sengaja membuat kelompok dan ingin merusak agama lain. Kita minta Pemerintah turun tangan dalam persoalan itu,” ucapnya.
Ditempat terpisah, Sekretaris ICMI Koordinator Wilayah Sumsel sekaligus Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Ir H Heri Amalindo, sejauh ini peran ICMI di Kabupaten PALI, tentunya mengikuti apa yang sudah dikeluarkan oleh kebijakan daripada pusat.
“Dalam ini dari pusat disuruh lebih fokus untuk Koordinator Wilayah (Korwil) dan Koordinator Daerah (Korda). Jadi kami di Korda tentunya mengikuti apa-apa kebijakan yang ada diatas kami,” bebernya.
Masih disampaikannya, sejauh ini peran ICMI di PALI termasuk mitra pemerintah.
“Artinya bukan menghujat, tetapi mengajak bagaimana masyarakat kita agar bisa lebih baik lagi dan bisa lebih bagus lagi terutama bagi yang muslim tadi. Untuk menjaga stabilitas agama, tentunya kita kerjasama dengan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), dimana kita sering mengajak ngobrol santai, agar tidak terpecah belah,” jelasnya.
Ditambahkannya, kriteria untuk menjadi ketua ICMI, yang penting dia bisa berbicara, kalau tidak bisa bicara bagaimana.
“Tentunya kan namanya ICMI, ya Cendekia Muslim, artinya tantangan urutan itu mengedepankan apa yang dianggap diatur oleh muslim. Kalau muslim tidak bertengkar, bermusyawarah, mendahulukan musyawarah mufakat untuk kegiatan-kegiatan naik intern ataupun di pemerintahan,” tegasnya.
(DNL)