Hujan Deras Disertai Angin Kencang Rusak Sekolah Dan Rumah Warga
Banyuasin | Sriwijayaterkini.co.id – Hujan deras disertai angin puting beliung melanda wilayah Desa Sungai Pinang Kecamatan Rantau Bayur Kabupaten Banyuasin pada Minggu (20/02/2022) sekira pukul 12.30 WIB, kemarin.
Akibatnya, sekitar delapan rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga berat pada bagian atap dan satu sekolah rusak parah.
“Pada saat itu hujan deras lalu disusul dengan angin yang sangat kencang sehingga pohon disebelah rumah roboh serta atap rumah kami berterbangan. Saya dan keluarga langsung ke depan untuk berlindung,” kata Iwan Gunawan, salah seorang warga yang terdampak bencana puting beliung kepada wartawan saat dilokasi kejadian, (21/02/2022).
Kepala Sekolah Dasar Negri (SDN) 11 Rantau Bayur, Darles mengatakan setelah kejadian ini mengakibatkan dua lokal SDN 11 Rantau Bayur roboh bagian atap.
“Kerusakan nya cukup parah seperti atapnya, rangka baja dan bagian atas semuanya jatuh,” ungkapnya.
Untuk korban jiwa tidak ada, sambungnya, kejadiaannya hari minggu jadi tidak ada aktivitas disekolah.
“Alhamdulillah, karena hari minggu jadi anak-anak disekolah pada libur dan kegiatan SK kulikuler juga tidak ada pada hari minggu ini jadi semuanya selamat tidak ada korban jiwa,” ucapnya.
Sementara, Kepala Desa Sungai Pinang Aidil Fitri menjelaskan angin puting beliung berawal dari hujan deras yang terjadi sekitar pukul 12.30 WIB secara spontan angin tersebut tiba-tiba datang dalam waktu sekejap.
“Dalam waktu lima menit angin puting beliung langsung merobohkan rumah warga bagian atap dan dua lokal SDN 11 Rantau Bayur,” ujarnya.
Dirinya menuturkan, untuk peristiwa ini korban jiwa tidak ada. Namun, dari perkiraan kerugian materil berkisar Rp 50 juta.
“Peristiwa angin puting beliung sudah terjadi dua kali di wilayah desa sungai pinang,” tandasnya.
Selain porak-poranda atap rumah, Aidil menyebut, kejadian ini mengakibatkan jaringan PLN di dua arus terputus lantaran tertimpa pohon yang tumbang.
“Kemarin sudah dibersihkan dengan gotong royong, perangkat desa bersama masyarakat sehingga listrik kembali normal,” pungkasnya.
(Denny)