Dibuka, Sekolah Khatib dan Imam PP Laa Roiba Muaraenim, Segera Daftar!

Menyiapkan Kader Khatib, Imam dan Bilal di Setiap Masjid di Muaraenim

0 10

Muaraenim, Sriwjayaterkini.co.idSekolah Khatib dan Imam (SKIM) Pondok Pesantren (PP) La Roiba, Juni 2025 pekan kedua ini bakal dimulai. Namun demikian, pendaftarannya hingga kini masih terbuka. Peserta sekolah ini, merupakan utusan dari masjid atau mushola di Muaraenim. Pendafaran telah dibuka sejak 16 Mei – 6 Juni 2025

“Insya Allah, pekan kedua Bulan Juni tahun ini, Sekolah Khatib dan Imam di Pesantren La Roiba, akan kita mulai. Bagi masjid atau mushola belum mendaftar dan akan mengutus pesertanya kita masih sangat terbuka,” ujar Pendiri dan Pemimpin Pondok Pesantren La Roiba Muaraenim, KH Taufik Hidayat, S,Ag, M. Kom, melalui saluran WA, yang dikirim ke redaksi, Jumat (30/05/2025).

Lebih lanjut, alumnus Jurusan Dakwah Fakultas Ushuluddin IAIN (sekarang UIN) Raden Fatah ini menjelaskan, berdirinya SKIM di PP La Roiba ini didasarkan pada rasa keperihatinan terhadap sumber daya masjid (SDM) yang nyaris tidak terberdayakan atau bahkan tidak terdidik secara maksimal, baik sebagai khatib, imam dan bilal.

Menurut alumnus Trainer Emotional Spiritual Quotient (ESQ) Leadership Center Ary Ginanjar Agustian ini, Program SKIM La Roiba ini sebagai jawaban dari sejumlah warga, terutama pengurus masjid yang sering kali menyampaikan kurangnya tenaga imam, khatib di desanya.

“Tidak sedikit jemaah kami, menyampaikan kepada kami : Pak Ustadz kami di sini masih kurang kalau untuk khatib dan ceramah. Tapi kalau imam ya masih ada, tapi seadonyo, yang penting jangan sampai idak jadi sembahyang,” ujar Kiai Taufik, menirukan diantara warga yang menyampaikan.

BACA BERITA TERKAIT :

Oleh sebab itu, dalam satu peristiwa ibadah di masjid, Kiai Taufik pernah menemukan kejadian, di sebuah masjid hanya dihuni marbot, atau penjaga masjid.

“Yang adzan, imam dan sekaligus makmum, marbot gale. Kalau pun ade jeme, mereka saling dorong. Sape yang kuat ndorong ke depan, itulah yang jadi imam. Bagaimana kalau hari Jumat, seadainya tidak ada khatib, apa mungkin Shalat Jumat akan ditunda Hari Sabtu? Kenapa ini terjadi? Karena ketidaksiapan SDM di internal masjid itu,” ujarnya, ketika ceramah Halal Bi Halal Pensiunan Karyawan di PT Pamapersada Nusantara, di Tanjung Enim, pekan silam.

Pria kelahiran Kikim Kabupaten Lahat, 24 April 1975 ini menambahkan, masjid selama ini nyaris terjebak pada pembangunan fisik. Sementara pemberdayaan sumber daya masjid, dengan melatih khatib, imam dan bilal bagi remaja masjid, marbot, atau pengurus masjid, hampir terabaikan. “Mungkin ada lembaga yang sudah melakukan pelatihan, tapi biasanya hanya sesaat, sehingga usai pelatihan masih belum berkemampuan atau belum siap ketika dihadapkan mimbar, baik Khutab Jumat dan dua hari raya,” ujarnya.

Kiai Taufik mengakui, niat dan wujud warga dalam memajukan masjid dengan membangun fisik, selama ini sudah sangat pesat. Sebab, di setiap dirinya ceramah, masjid di Muaraenim sudah cukup syarat sebagai tempat ibadah yang ideal.

“Kalau bangunan masjid banyak yang megah, sudah bagus-bagus. Tapi bagaimana sumber daya manusia-nya? Ini yang akan kami maksimalkan melalui sekolah khatib dan Imam,” di pesantren La Roiba,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Program SKIM, Imron Supriyadi, S. Ag, M.Hum menambahkan, sekolah ini akan berlangsung selama enam bulan, dengan mekanisme 3 kali pertemuan dalam satu pekan. Jadwal akan dibagi, kelas pagi-siang dan kelas siang-sore.

“Sekolah ini seperti kursus. Jadi peserta memang ditargetkan jadi dan siap terjun ke masyarakat dan siap pakai, apakah jadi khatib, imam, dan bilal. Makanya sekolahnya panjang, bukan cuma setengah hari, lalu bubar. Ini kami rancang supaya out outnya jelas dan terukur. Sesuai arahan pimpinan pondok, sekolah ini dibuka dua shiff : kelas pagi sampai siang, dan kelas siang sampai sore. Tujuannya agar tidak benturan dengan kegiatan peserta.,” tegasnya.

Dosen UIN Raden Fatah Palembang (2013-2024) ini mengatakan, bagi masjid dan mushola di desa maupun di BUMN dan BUMD, sangat terbuka mengutus pesertanya menjadi salah satu “murid” di sekolah ini.

“Jadi sampai hari ini kami masih membuka untuk angkatan pertama. Insya Allah Juni pekan kedua, setelah Idul Adha, kita sudah mulai belajar,” ujarnya.

Untuk memaksimalkan proses belajar ini, Imron menegaskan, PP La Roiba secara teknis sudah menyiapkan dua kelas, yang masing-misng kelas nantinya hanya berisi dua puluh orang.

“nanti saat sekolah, satu per satu peserta akan dilatih dengan praktik dan di evaluasi oleh para mentor, sehingga nanti setiap peserta setelah tamat dari sekolah ini sudah siap menjadi khatib, imam dan bilal,” tambahnya.

Tentang kurikulum dan materi belajar, PP La Roiba dan Pustaka La Roiba sudah menjalin Kerjasama. Bentuk kerjasamanya, Pustaka La Roiba sudah menerbitkan buku “Menyemai Cahaya Kata” yang disusun KH Taufik Hidayat. “Buku ini lengkap, dan nantinya sebagai pegangan dan pemandu setiap peserta, setelah menyelesaikan administrasi dan registrasi. Tetapi selain peserta, bagi siapa saja yang membutuhkan, buku ini bisa dipesan ke tim pesantren La Roiba,” tegasnya.**

TEKS : T. PAMUNGKAS  | EDITOR : WARMAN. P

Info Pendaftatan SKIM La Roiba : Ustadz Riki : 0852-4686-0643 | Ustadz Imron : 0812-7127-4232

Leave A Reply

Your email address will not be published.