Burgo Kudapan Berkuah Jadi Pilihan Masyarakat Palembang Sebagai Sarapan

0 16

Burgo Kudapan Berkuah Jadi Pilihan Masyarakat Palembang Sebagai Sarapan

Palembang | Sriwijayaterkini.co.id — Kota Palembang memiliki ragam kekayaan budaya terutama dari kuliner, selain pempek yang sudah sangat dikenal khalayak luas kota Palembang juga memiliki Burgo kudapan yang masuk makanan ringan dengan sajian berkuah santan.

Burgo adalah makanan khas dari Palembang. Pada tahun 2021 burgo sudah ditetapkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (KEMDIKBUD) dengan nomor pendaftaran 202101401 sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan.

Burgo ini dapat ditemui di warung-warung khas Palembang dan biasanya disajikan bersama dengan makanan lain seperti lakso, laksan, dan celimpungan.

Baca Juga : Sedekah Adat Lemang Sebatang Senyawe Desa Benuang Beruge Darat Jelang Pilkades

Burgo disajikan dalam sup berbahan santan gurih, yang dimasak bersama olahan daging ikan, serta ditaburi bawang goreng renyah. Burgo juga menjadi pilihan bagi masyarakat kota Palembang sebagai sarapan pagi.

Burgo akan terasa lebih nikmat dimakan jika dalam keadaan hangat, sehingga warung-warung biasanya menjajakan makanan ini dengan kompor untuk menghangatkannya.

Baca Juga :Genap Ultah 76 Tahun Martabak HAR, Gubernur Sumsel Ingatkan Satu Hal Penting

Bahan utama burgo adalah tepung beras, sagu, daging ikan gabus, dan air. Selain itu, proses pembuatan burgo juga memakai bumbu-bumbu tambahan, seperti lengkuas, ketumbar, biji kemiri, kencur, temu kunci, bawang merah, bawang putih, gula pasir, daun salam, dan sedikit kapur sirih.

Namun terkhusus daging ikan tak mesti ikan gabus yang dapat digunakan, yang lebih murah dan sederhana mungkin hanya menggunakan udang kering ebi.

Baca Juga :Mengenal Nganggung Tradisi Turun Temurun dari Budaya Melayu Bangka

Adonan encer bahan panekuk atau kue dadar adalah campuran dari tepung beras, sagu atau tapioka dan air. Panekuk dibuat dengan cara digoreng di atas wajan datar sama dengan cara membuat panekuk, kemudian dilipat dan digulung.

Kuah santan ini dibumbui dengan campuran bawang putih, ketumbar, lengkuas, garam, dan daun salam. Sebelum disajikan, panekuk lipat burgo dipotong-potong, disirami kuah santan, kemudian ditaburi bawang goreng. Sambal dan perasan jeruk nipis dapat ditambahkan untuk menambahkan rasa pedas dan asam segar.

 

Ditulis oleh Irfan Akbar Mahasiswa UniversitasPGRI Palembangalembang

Leave A Reply

Your email address will not be published.