BAZNAS Sumsel Memiliki Beberapa Program Mensejahterakan Masyarakat
Palembang | Sriwijayaterkini.co.id – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjelaskan bahwa 5 program kita yakni yang pertama adalah namanya Sumsel cerdas atau namanya pendidikan, pendidikan itu yang dibantu dari Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai ke Perguruan Tinggi, demikian diutarakan oleh Ketua BAZNAS Sumsel Drs H Najib Haitami, MM saat ditemui diruang kerjanya.
Dikatakan Najib Haitami, dengan catatan memang orang yang dibantu dana pendidikan itu memang tidak mampu, nantinya akan ada keterangan dari Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) apa betul dia berdomisili, dari tempat dia kuliah, apa benar dia kuliah disini ada keterangan dari Fakultasnya, berapa untuk SPP nya, jadi setiap yang kita bantu itu memang ada bukti. Maka kami bantu Perguruan Tinggi (PT) itu beranekaragam SPP nya, karena berdasarkan kwitansi itu sampai selesai, ujarnya.
Kemudian, kedua namanya Sumsel Sehat, atau dikatakan untuk membantu orang yang sakit, kalau memang dia tidak punya BPJS, kita potong kartu BPJS, kalau misalkan dia di opname, misal berapa biaya opname itu minta keterangan dari rumah sakit maka akan kita bantu sebesar itu. Tapi harus ada keterangan betul, ada permohonan dari yang bersangkutan, Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK) keterangan dari RT/RW bahwa dia tidak mampu, itu namanya Sumsel Sehat,” ungkapnya.
Masih menurutnya, ketiga adalah Sumsel Peduli artinya kepedulian, misalnya bencana, kebakaran, ada pas mau lebaran, kita bagikan paket kepada Mustahiq yang berhak menerimanya, itulah yang namanya peduli. Misalnya ada kebakaran disana, tapi kita lihat dahulu, apa yang dibutuhkan disana, kadang kita dari BAZNAS mendirikan dapur umum, jadi makan pagi, siang, dan malam, kita semuanya. Misalkan mereka butuh peralatan dapur, kompor, dan selangnya, kita adakan itu, itulah namanya Sumsel Peduli, katanya.
Dilanjutkannya, seperti beberapa waktu lalu terjadi kebakaran di Pemulutan, itu saja ada permohonan dari pemerintah kabupaten (Pemkab) diteruskan ke kita, tapi kita belum bisa karena sedang diaudit, kalau diaudit tidak bisa mengeluarkan duit, tapi kalau sudah proses audit sudah nanti baru kita berapa biaya sesungguhnya, ya namanya bantu. Ke empat ada namanya Sumsel Taqwa, dalam bentuk keagamaan, misal kita bantu Masjid ini, tiap kita bantu 5-10 juta untuk biaya kegiatan operasional, bebernya.
Masih disampaikannya, tapi kalau seandainya nanti dia mau mengajukan usul seperti yang ada sekarang ini, ya kita pending dahulu, nanti kita survey kelapangan apa yang dibutuhkan. Misalkan berapa sak semen, misal 100 sak semen, pasir berapa, batu bata berapa, itulah yang akan kita kalikan. Kalau 100 sak berarti dikalikan harga satu sak semen pada saat itu, pasir berapa truk, batu bata berapa yang dibutuhkan, tapi kita tidak lunas, ya namanya membantu, jelasnya.
Ditambahkannya, ke lima adalah Sumsel Makmur, dimana Sumsel Makmur adalah bantu orang untuk memberikan modal. Ada 5 orang kita bantu, persyaratannya adalah betul-betul orang tidak mampu, sesuai dengan Asnaf yang 8 tadi, kita bantu gerobak satu, kita bantu dana 3 juta, untuk awal pertama dia untuk membeli bahan. Tapi kadang-kadang kita yang susah, kita bantu itu duit kita sudah dimakan pagi, siang dan sore. Pernah kita bantu 10 juta di Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), dimana dia mendirikan mencetak batu bata, dan ini bentuknya bantuan,” tegasnya. (Deva)