Selain Gubernur Sumsel Disdik Kota Palembang Siap Divaksin Duluan.

0 32

 

Palembang/ Sriwijayaterkini.co.id- Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) kota Palembang, Ahmad Zulinto mewajibkan semua guru untuk di vaksinasi, serta dirinya juga siap untuk di vaksin pertama kali.

“Saya juga akan meminta ini (vaksin,red) agar semua guru wajib karena mereka ini menghadapi peserta didik dan masyarakat,” ungkapnya. Selasa (12/1/2021).

Hingga saat ini kata Zulinto, pihaknya masih menunggu kepastian dari Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk guru yang akan di vaksin nanti

Ia menjelaskan, kendati beberapa waktu lalu Gubernur Sumsel, Herman Deru mengatakan jika vaksin ini juga akan diprioritaskan kepada tenaga pendidik sebagai salah satu sasaran vaksin.

” Akan tetapi belum ada kabar, kapan kepastiannya akan diberikan, kita masih menunggu kabar selanjutnya,” jelas Zulinto.

Ia mengatakan, meskipun vaksin sudah datang, namun hingga kini belum ada kepastian prioritas untuk pemberian kepada tenaga pendidik.

” Kalau data yang diminta dari Dinkes Kota Palembang memang sudah ada dan sudah kita serahkan,” kata Zulinto.

Karena itu, pihaknya masi terus mengikuti perkembangan vaksin ini dan akan meminta untuk tenaga pendidik.

” Wajar jika ada guru atau masyarakat yang masih meragukan vaksin ini. Saya memang bukan orang kesehatan tapi yang namanya vaksin sudah harus diuji terlebih dulu,” tegasnya.

Lanjutnya, tak hanya ia yang siap divaksin, tapi Gubernur juga siap untuk divaksin duluan.

” Saya juga siap disuntik duluan untuk memberikan bukti kepercayaan kepada semua guru yang lain,” ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Dinkes kota Palembang, Yudhi Setiawan menuturkan, karena guru merupakan pelayanan publik, sehingga di prioritaskan gelombang kedua.

Untuk saat ini tenaga kesehatan masih menjadi prioritas pertama penerima vaksin Covid-19. Termasuk petugas penunjang yang bekerja di fasilitas kesehatan.

“Prioritas kedua baru untuk pelayanan publik, seperti TNI, Polri, dan Guru. Yang divaksin inikan diutamakan usia 18-59 tahun, tapi ada beberapa yang tidak boleh divaksin seperti ibu hamil, hipertensi dan lainnya,” jelasnya.

Untuk jumlah data guru, pihaknya belum mengecek berapa jumlah guru yang akan divaksin.

“Sampai sekarang belum tahu berapa jumlahnya, karena kita konsen ke nakes dulu. Untuk tahap pertama ini daru Januari sampai April 2021, sedangkan tahap dua kita belum ya,”pungkasnya.

(YL)

Leave A Reply

Your email address will not be published.