DPD LLMB Kabupaten Pelalawan Gelar Aksi Damai di Halaman Kantor DPRD
Riau | Sriwijayaterkini.co.id – Aksi demo yang akan gelar oleh DPD (Dewan Pengurus Daerah) LLMB (Lembaga Laskar Melayu Bersatu) Kab. Pelalawan di Halaman Gedung DPR Kab. Pelalawan, Kamis (9/3/2023).
Panglima Muda DPD LLMB Kab. Pelalawan Datin Hj. Dwi Prima Wahyuni yang didampingi Datuk Zulkarnaen sebagai DANKOTI DPD LLMB Kab. Pelalawan dan Bpk. Samsul sebagai Panglima Harian DPD LLMB Kab. Pelalawan mengatakan bahwa aksi demo hari akan dimulai jam 01.30 WI yang bertolak ke gedung DPR Kab. Pelalawan.
“Titik kumpul kita berada di Ramayana nanti sama-sama konvoi ke Gedung DPRD, jam 02.00 kita aktif orasi nanti kita akan ada yang namanya pertemuan dengan Ketua DPRD Bpk. Burhanudin dan Disnaker dengan menurunkan masa sekitar 1.200 orang”, ujarnya.
Datin Hj. Dwi Prima Wahyuni juga menjelaskan Tuntutan di DPRD Pelalawan yang pertama yaitu tenaga kerja yang 60/40 sesuai dengan peraturan undang-undang 60% putra daerah 40% orang luar, kemudian yang kedua masalah keracunan gas kebocoran gas yang mengakibatkan 35 orang terkontaminasi oleh keracunan tersebut, yang ketiga yaitu kematian dari karyawan PT. NPE akibat kebocoran pipa stim, yang keempat lahan sekolah untuk Lalang Kabunv yaitu SMP yang dituntut oleh masyarakat lalam Kabung untuk diberikan lahan hibah untuk membangun sekolah di situ.
“Kalau keracunan gas ini Bulan Februari saya lupa tanggalnya kematian yang peledakan pipa stim juga di bulan Februari kemudian dia meninggal tanggal 25 Februari dan pihak RAPP waktu masuk ICU itu tidak ada yang datang, setelah dikonfirmasi diminta kepada pihak RAPP untuk menjenguk baru datang, meninggal 25 kemarin baru tanggal 7 pihak RAPP datang ke rumah duka”, imbuhnya.
Datin Hj. Dwi juga menyebut kemarin baru tanggal 7 setelah surat dilayangkan ke Polres bawa akan ada aksi tuntutan yang seperti ini baru pihak RAPP mendatangi rumah korban tanggal 7 kemarin hari Selasa, yang belum diketahui karena mereka datangnya kemarin hari Selasa mungkin ada perdamaian dengan korban dan kami belum sempat untuk mendatangi rumah korban untuk menanyakan hal tersebut.
“kita minta kedepannya RAPP lebih memikirkan lagi tentang masyarakat, memberikan edukasi-edukasi kepada masyarakat apabila terjadi peledakan pipa atau peledakan gas / insiden Apa yang harus dilakukan oleh masyarakat-masyarakat umum yang awam yang mereka tidak tahu”, tambahnya.
Kemudian yang kami minta adalah mempekerjakan masyarakat-masyarakat setempat ataupun putra-putra daerah sebagaimana mestinya karena putra daerah tidak meminta apa-apa hanya tolong kami didahulukan, sebagai putra daerah kami tidak mau lagi menjadi penonton di negeri kami sendiri.
Untuk kedepannya diharapkan agar pihak RAPP lebih safety lagi mulai dari limbah sampai gas-gas yang beracun agar tidak ada lagi terjadi korban-korban yang berjatuhan.
“Untuk koordinasi sudah diadakan pertemuan dengan Wakapolres dan Kasat Intel dan kita sudah menyatakan bahwa kita tetap akan melakukan aksi demo dan mereka minta satu titik aktif saja yaitu di Gedung DPRD”, (MS)